Bandung, BandungOke.con – Tiga hari tanpa gawai, anak-anak dan remaja mengikuti program edukatif yang tak biasa di Bandung Zoo.
Mereka bukan sekadar berkeliling melihat satwa, tapi ikut terlibat langsung dalam merawat, memberi makan, hingga memandikan satwa liar seperti tapir. Melalui program Junior Keeper Training, pihak kebun binatang berupaya menanamkan empati sekaligus mengurangi ketergantungan peserta terhadap gadget.
Sejak pagi hari pukul 07.30, seluruh peserta diminta untuk menyimpan semua perangkat digital, termasuk ponsel pintar. Tujuannya agar mereka bisa fokus penuh dalam kegiatan edukatif di alam terbuka yang berlangsung pada 8–10 Juli 2025 tersebut.
“Kami memang sengaja membuat aturan bebas gadget selama pelatihan agar peserta bisa benar-benar menyatu dengan pengalaman yang diberikan,” ujar Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i, saat ditemui di Bandung Zoo, Jumat (11/7/2025).
Belajar Menyayangi, Bukan Hanya Menonton
Berbeda dari kunjungan biasa, peserta Junior Keeper Training mendapatkan pengalaman mendalam seperti membersihkan kandang, memberi makan satwa, berinteraksi dengan burung-burung eksotik, hingga puncaknya memandikan tapir, satwa endemik yang jinak tapi jarang dikenal luas.
“Memandikan tapir jadi momen paling ditunggu anak-anak. Mereka tertawa, sebagian bahkan takut-takut tapi akhirnya antusias. Dari situ muncul rasa peduli dan empati,” tambah Sulhan.
Aktivitas Alam Sebagai Terapi Digital
Bandung Zoo menyadari betapa masifnya penggunaan gadget oleh anak-anak saat ink. Oleh karenanya, kegiatan ini sekaligus menjadi pendekatan edukatif untuk menyeimbangkan interaksi mereka, bukan hanya dengan teknologi, tetapi juga dengan alam dan makhluk hidup.
“Anak-anak kita sekarang sangat dekat dengan dunia digital. Melalui program seperti ini, kami ingin mereka belajar bahwa dunia nyata, dunia satwa, tanah, air, interaksi langsung itu jauh lebih kaya dan bermakna,” ujar General Manager Bandung Zoo, Petrus Arbeny, saat menutup kegiatan pada Kamis sore. (10/7)
Petrus berharap kegiatan serupa dapat terus digelar setiap tahun. “Kami senang bisa menyelenggarakan Junior Keeper Training lagi tahun ini. Semoga tahun depan bisa dilakukan kembali agar edukasi kecintaan terhadap satwa terus menyebar di kalangan anak-anak dan remaja,” katanya.
Melatih Kepedulian Sejak Dini
Bagi Bandung Zoo, program ini bukan sekadar kegiatan rekreasi, tapi bagian dari misi edukasi satwa liar.
Pelibatan aktif anak-anak di dalam lingkungan kebun binatang menjadi salah satu bentuk penanaman nilai sejak dini tentang pentingnya konservasi dan kepedulian terhadap alam.
“Ini bukan cuma tentang kebun binatang. Ini tentang menyentuh sisi kemanusiaan anak-anak lewat makhluk hidup lain,” ujar Kang Aan.
Dengan pelatihan ini, Bandung Zoo berharap bisa berkontribusi pada pola asuh yang lebih sehat, di mana teknologi bukan satu-satunya sumber stimulasi anak.
“Dunia nyata, dengan segala keanekaragaman hayatinya, bisa menjadi ruang belajar yang jauh lebih kaya,” pungkas Kang Aan.***
Editor : Deny Surya