Bandung, BandungOke.com — PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali memainkan kartu transformasinya.
Kali ini, giliran KA Pasundan yang disulap menjadi versi “New Generation” kereta ekonomi berwajah modern, lengkap dengan kursi ergonomis, pendingin udara, dan kapasitas tempat duduk yang lebih lega.
Jika dulu satu gerbong ekonomi dijejali 106 kursi, kini hanya 72 kursi tersedia. “Kami ingin menjawab kebutuhan pelanggan yang makin peduli kenyamanan, bahkan untuk kelas ekonomi,” ujar Dicky Eka Priandana, Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung. Jumat (1/8)
Relasi Kiaracondong–Surabaya Gubeng ini memang menjadi salah satu jalur favorit di lintas selatan Pulau Jawa. Namun, tak semua pelanggan mungkin senang dengan pembaruan ini.
Sebab, bersamaan dengan wajah baru KA Pasundan, harga tiket naik menjadi mulai Rp250.000, meskipun KAI menawarkan diskon 10 persen sepanjang Agustus.
Kenyamanan Naik, Tapi Apakah Ini Masih Ekonomi?
Transformasi yang dilakukan KAI menghadirkan pertanyaan mendasar apakah ini masih benar-benar kelas ekonomi? Secara teknis, ya. Tapi secara kenyamanan, KA Pasundan kini menyerempet layanan kelas menengah, bahkan nyaris eksekutif. Kursi lebar, kabin dingin, dan tata interior modern menjanjikan pengalaman berbeda dari kereta ekonomi konvensional.
Sayangnya, pembaruan ini tidak disertai perubahan waktu keberangkatan ataupun durasi tempuh. “Pembaruan sarana tidak mengubah jadwal yang sudah ada,” kata Dicky.
Bagi sebagian pelanggan, perubahan ini bisa jadi angin segar. Tapi bagi pelanggan loyal KA Pasundan yang terbiasa dengan tarif rendah, wajah baru ini bisa terasa seperti kehilangan ciri khas: murah meriah.
Pelanggan bisa memesan tiket melalui aplikasi Access by KAI, website booking.kai.id, atau kanal resmi lainnya. Dan, seperti biasa, KAI mengingatkan penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun.***






