Bandung, BandungOke.com – Dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan pesatnya perkembangan teknologi, Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPR Syariah) diminta untuk terus meningkatkan daya saing, memperkuat tata kelola, serta memperluas akses layanan keuangan syariah secara inklusif.
Hal itu mengemuka dalam gelaran Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (HIMBARSI) dan BPR Syariah Award 2025.
Kegiatan yang berlangsung dari 6 – 9 Agustus ini dihadiri oleh sebanyak 124 parisipan dari total 173 BPR Syariah se-Indonesia. Adapun peserta yang hadir sebanyak 151 peserta dari berbagai wilayah se-Indonesia.
Ketua Umum HIMBARSI, Alfi Wijaya, didampingi Sekjen Himbarsi, M Hadi Maulidin Nugraha mengatakan dalam perkembangan indusri keuangan saat ini, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama untuk menghadapi berbagai tantangan industri BPRS, seperti keterbatasan permodalan, perebutan likuiditas, serta pentingnya transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia.
“Sinergi dan kolaborasi jadi kunci bagi pengembangan industri BPR Syariah agar tetap relevan dan tumbuh secara profesional,” ujar Alfi. Rabu 6 Agustus 2028
Digitalisasi dan Inklusivitas Jadi Fokus Pengembangan
HIMBARSI juga menegaskan pentingnya percepatan digitalisasi di sektor BPR Syariah. Proyek pengembangan teknologi informasi seperti Program IT 100 yang digagas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dinilai sangat penting dalam menunjang ekspansi layanan, efisiensi operasional, serta menjangkau lebih banyak nasabah.
Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, Suwandi, mengatakan bahwa transformasi digital di BPRS perlu selaras dengan misi sosial dan nilai-nilai luhur Islam, serta mendorong akses keuangan yang inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat.
“Jumlah BPRS memang relatif kecil, namun perannya sangat besar dalam mendorong perekonomian umat, karena memberikan pembiayaan tanpa bunga yang memberatkan,” jelasnya.
Tabungan Ukhuwah, Langkah Nyata Penguatan Ekonomi Umat
Salah satu program unggulan HIMBARSI yang tengah berjalan adalah produk Tabungan Ukhuwah, yang telah diluncurkan di 55 dari 175 BPR Syariah di Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menabung di lembaga keuangan syariah.
Menurut Alfi, program ini telah menjangkau lebih dari 32.101 pembuka rekening, terdiri dari 31.805 individu dan 296 instansi. Dana yang berhasil dihimpun dalam periode kedua program ini mencapai Rp266,797 miliar, atau 127,04% dari target semula sebesar Rp210 miliar.
Tak hanya itu, untuk menarik minat masyarakat, program ini juga menyelenggarakan Gebyar Undian Hadiah, dengan hadiah utama 1 unit mobil dan berbagai doorprize menarik lainnya.
Perluas Jangkauan, Perkuat Tata Kelola
sementara itu, Ketua Pelaksana Rakornas Himbarsi dan BPRS Syariah Award 2025, Roni Pahrul Sani, menambahkan bahwa kegiatan dua tahunan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat tata kelola, manajemen risiko, serta perumusan arah strategis pengembangan industri.
Roni menjelaskan, adapun tema Rakornas Himbarsi dan BPR Syariah tahun ini mengusung tema “Penguatan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Digitalisasi untuk Mendukung Pengembangan Industri BPR Syariah yang Resilien dan Berdaya Saing”,
Roni menegaskan, Rakornas Himbarsi dan Award BPR Syariah 2025 ini, juga berupaya mendorong BPR Syariah menjadi industri keuangan syariah yang amanah, profesional, dan dipercaya masyarakat.***






