close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Bom Waktu Sampah Jabar, Desember Tinggal Hitungan Bulan

by Abdul Hadi
14 Agustus 2025 - 11:31
Tunggakan BPJS Jabar Rp330 Miliar, Pemprov Pilih Salahkan Daerah

Bandung, BandungOke.com – Di Jawa Barat, tumpukan sampah tak sekadar bau dan kotor. Ia adalah bom waktu yang terus berdetak, menunggu saat untuk meledak di hadapan pemerintah dan warganya.

Di balik retorika “Jabar Bersih” dan target ambisius, kenyataannya belasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masih mengandalkan metode open dumping—cara kuno menimbun sampah di udara terbuka, yang sejak 2008 resmi dilarang undang-undang.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, memberi tenggat keras, Desember 2025 semua kabupaten/kota harus beralih ke controlled landfill.

Tekanan ini sejalan dengan ancaman konsekuensi hukum bagi pemerintah daerah yang membandel. “Sampah bukan masalah biasa, ini sudah masalah luar biasa,” ujarnya. Dikutip, Kamis (14/8/2025) Tapi di lapangan, perubahan itu tak semudah mengganti papan nama.

TPA Burangkeng di Bekasi, Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, dan Kopi Luhur di Cirebon adalah sebagian contoh yang masih bertahan dengan metode primitif. Di sini, hujan membawa lindi ke sungai, asap pembakaran liar mencemari udara, dan aroma busuk menempel di napas warga.

Herman mendorong solusi berlapis, membangun kebiasaan memilah sejak rumah tangga, mengolah organik jadi kompos atau maggot, hingga mengadopsi teknologi RDF (refuse-derived fuel) yang mengubah sampah jadi bahan bakar pabrik semen.

Di atas kertas, ini terlihat menjanjikan. Di lapangan, tantangannya adalah dana, konsistensi, dan mindset. “Kalau diolah dengan benar, bisa menghasilkan nilai ekonomi,” tegasnya.

Desember tinggal beberapa bulan. Waktu yang mepet untuk membalik kebiasaan puluhan tahun dan menutup lubang menganga di sistem pengelolaan sampah. Pemerintah provinsi menawarkan insentif berupa Anugerah Gapura Sri Baduga dan Makuta Binokasih sebagai pemanasan menuju Adipura.

Tapi penghargaan bukanlah garansi bahwa bau busuk akan hilang.

Jika target ini kembali meleset, bukan hanya Adipura yang terancam. Udara, air, dan kesehatan jutaan warga Jabar ikut dipertaruhkan.

Sampah yang tak terkelola akan menjadi cermin paling telanjang dari lemahnya politik lingkungan di daerah ini.***

Editor : Deny Surya

Tags: Adipuracontrolled landfilljawa baratkebijakan publiklingkunganopen dumpingpengelolaan sampahRDFsampahsanitary landfill
Share221Tweet138Share55

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

13 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam