Kuningan, BandungOke.com – Gunung Ciremai, dengan ketinggian 3.078 mdpl, selalu menjadi magnet bagi para pendaki yang ingin merasakan sensasi menjejak puncak tertinggi di Jawa Barat.
Selain pesona alam yang ditawarkan, gunung ini juga menyimpan nilai spiritual dan sejarah, sehingga setiap langkah di jalurnya selalu terasa istimewa.
Namun, mendaki Ciremai bukan perkara ringan. Persiapan fisik, perlengkapan, dan mental adalah kunci utama sebelum menapaki jalurnya yang panjang dan menantang.
Ferry Ardiansyah, seorang penggiat alam yang kerap mendaki Ciremai, mengingatkan bahwa banyak pendaki kerap meremehkan persiapan.
“Gunung Ciremai punya jalur yang panjang dan cukup terjal. Pendaki harus benar-benar mempersiapkan fisik, logistik, serta memahami etika menjaga alam. Jangan sampai euforia merayakan puncak justru meninggalkan masalah bagi lingkungan,” ujarnya. Rabu (20/5/2025)
Ciremai memiliki lima jalur resmi yang terbagi di dua kabupaten. Dari Kuningan, pendaki bisa memilih Linggajati, Linggasana, atau Palutungan. Sementara dari Majalengka tersedia jalur Apuy dan Trisakti Sadarehe. Setiap jalur punya karakter tersendiri.
1. Linggajati dikenal paling menantang, jalurnya panjang dan menanjak curam, cocok bagi pendaki berpengalaman.
2. Linggasana lebih sepi dan alami, menawarkan hutan lebat dengan nuansa tenang.
3. Palutungan jadi favorit keluarga atau pendaki pemula, jalurnya lebih ramah meski tetap menanjak.
4. Apuy terkenal dengan panorama sunrise yang menakjubkan, salah satu jalur paling ramai saat akhir pekan.
5. Trisakti Sadarehe relatif baru dibuka, memberi alternatif dengan suasana yang masih asri dan jalur menantang.
Di sepanjang jalur, pendaki akan disuguhi hutan tropis, suara satwa, dan udara segar yang semakin menipis menjelang puncak. Sesampainya di atas, kawah luas Gunung Ciremai menjadi hadiah yang memukau, apalagi ketika bendera Merah Putih berkibar diiringi mentari pagi.
Menurut Ferry, daya tarik Ciremai bukan hanya di puncaknya, tetapi juga perjalanan menuju ke sana. “Banyak orang menganggap puncak itu tujuan utama. Padahal, keindahan Ciremai justru ada di proses pendakiannya. Setiap pos, setiap langkah, selalu menyimpan cerita,” tuturnya.
Gunung Ciremai mengajarkan pendaki untuk menghargai alam, melatih kesabaran, dan membangun rasa syukur. Tak heran, gunung ini terus menjadi destinasi favorit, baik bagi pemula maupun mereka yang sudah berpengalaman.***






