Bandung, BandungOke — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mencatat ada 54 stasiun aktif yang melayani operasional kereta api di wilayahnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 stasiun melayani naik turun penumpang maupun bongkar muat barang, sementara sisanya difungsikan sebagai stasiun operasional untuk persilangan dan penyusulan.
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menegaskan bahwa keberadaan puluhan stasiun ini merupakan bagian dari upaya memperkuat layanan transportasi berbasis rel di Jawa Barat.
“Dengan keberadaan 54 stasiun aktif di wilayah Daop 2 Bandung, KAI berkomitmen menghadirkan layanan kereta api yang aman, selamat, tepat waktu, nyaman, dan berkesan bagi pelanggan,” ujar Kuswardojo, Jumat (12/9/2025).
Berdasarkan klasifikasi, stasiun di Daop 2 terbagi menjadi enam stasiun kelas besar, empat stasiun kelas 1, delapan stasiun kelas 2, dan 36 stasiun kelas 3.
Lima stasiun dengan frekuensi layanan tertinggi adalah:
1. Stasiun Bandung dengan 162 KA berhenti.
2. Stasiun Cimahi dengan 144 KA berhenti.
3. Stasiun Padalarang dengan 125 KA berhenti, terintegrasi dengan Kereta Cepat Whoosh.
4. Stasiun Kiaracondong dengan 72 KA berhenti.
5. Stasiun Rancaekek dengan 44 KA berhenti.
Kelima stasiun ini menjadi simpul utama mobilitas masyarakat dan distribusi barang di wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.
Kuswardojo menambahkan, KAI terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kereta api sebagai moda transportasi utama yang ramah lingkungan, efisien, serta mendukung konektivitas antarwilayah di Jawa Barat.