Bandung, BandungOke.com – School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) bersama Fachhochschule Nordwestschweiz (FHNW) Switzerland resmi menutup Swiss Innovation Challenge Asia 2025 dengan malam final pitch dan awarding di Kampus SBM ITB, Bandung.
Kompetisi internasional ini menjadi ajang bagi startup, perusahaan, organisasi nirlaba, hingga individu untuk menyalurkan ide inovatif sekaligus menghadirkan solusi nyata bagi tantangan lokal dan global.
Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek, Prof. Ir. Togar Mangihut Simatupang, Ph.D., membuka acara dengan menekankan pentingnya platform global seperti Swiss Innovation Challenge dalam mengangkat karya inovator Indonesia ke panggung dunia.
“Swiss dikenal sebagai salah satu negara paling inovatif. Kolaborasi ini mendorong inovator Indonesia naik kelas dan membawa karyanya menuju level global,” ujarnya dikutip Sabtu (27/9/2025)
Kompetisi ini berlangsung dalam tiga tahap: dari pengajuan ide, pengembangan rencana bisnis, hingga rencana implementasi. Penilaian dilakukan oleh juri internasional, termasuk akademisi, praktisi, dan wirausaha dari Indonesia hingga Swiss.
Hasil akhir menobatkan HerLens sebagai juara pertama lewat aplikasi skrining kanker serviks berbasis smartphone, solusi murah dan praktis untuk daerah dengan keterbatasan sumber daya.
Andini, Chief Product Officer HerLens, menyebut kemenangan ini sebagai pintu untuk memperluas inovasi ke pasar global. HerLens akan mewakili Indonesia pada pitching di Swiss bersama pemenang dari Malaysia dan Vietnam.
Juara kedua diraih tim Microalgae Based Carbon Capture Technology at SP Subang dengan teknologi penyerapan karbon berbasis mikroalga yang mampu mengurangi emisi industri sekaligus menghasilkan biomassa.
Juara ketiga adalah tim Renewable Energy Pump for Agriculture yang menghadirkan pompa air tenaga surya untuk membantu petani kecil mengurangi ketergantungan pada bahan bakar diesel.
Menurut Dr. Leo Aldianto, M.B.A., M.SAE., anggota International Steering Committee, ajang ini membuktikan potensi inovasi Indonesia berdampak global. “Swiss Innovation Challenge adalah wadah kolaborasi untuk membawa ide-ide inovatif ke tahap komersialisasi,” tegasnya.
Dengan semangat Inovasi Lokal, Dampak Global, kompetisi ini tak hanya memperlihatkan kemampuan inovator Indonesia menjawab krisis kesehatan, energi, dan iklim, tetapi juga memperkuat ekosistem inovasi Asia menuju panggung internasional.***
