Bandung, BandungOke.com – Sebuah sore yang berbeda hadir di Rumah Makan Soto Ojolali, Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 27A Bandung, ketika brand Be Thee menggelar soft opening dengan konsep tea afternoon.
Acara ini bukan sekadar minum teh, tetapi juga ruang kolaborasi dan berbagi semangat bagi pengusaha kecil.
“Hari ini tujuannya itu collab antara pengusaha-pengusaha kecil ya, yang baru naik Instagram lalu TikTok atau media apapun itu. Ada yang baru muncul, ada yang sudah ada tapi kurang semangat, jadi aku bikin tea afternoon untuk menyatukan mereka,” ujar Nana Betti Horstink, inisiator sekaligus pemilik brand Be Thee. Sabtu (27/9/2025)

Betti membawa produknya yang unik, Kositi—produk pemanas teh handmade yang dipadukan dengan seni lukis. Ia menjelaskan, inspirasi datang dari budaya minum teh di Belanda dan Inggris, lalu ia kembangkan menjadi karya seni fungsional.
“Aku terinspirasi dari the bag yang ada di luar negeri, aku seniman, jadi aku coba padukan tea bag ini dengan lukisan. Produk ini handmade semua, dari besi, ukiran, sampai lukisan. Setiap produk berbeda, tidak ada yang sama,” ungkapnya.
Betti menuturkan acara soft opening ini menghadirkan 11 pelaku UMKM kuliner yang membawa produk mereka. Alih-alih berjualan, produk-produk itu dijadikan konten bersama dan dinikmati dalam suasana santai.
“Konsepnya mirip potluck, namun dengan nuansa high tea ala Eropa—cemilan gurih (savory), kudapan kecil, hingga teh hangat yang disajikan dengan elegan,” katanya.
Betti menambahkan, keunggulan produk unggulan Be Thee sendiri, yakni tas teh handmade, memiliki keunikan yakni dilengkapi teapot dengan lapisan bulu angsa yang mampu menjaga suhu teh tetap panas 6–8 jam.

Setiap produk dibanderol Rp1.650.000 dan dikemas dalam tas multifungsi, bukan kotak sekali buang. “Supaya lebih barokah. Kalau box kan dibuang, kalau tas bisa dipakai lagi,” jelas Betti.
Bagi yang tertarik, produk Be Thee sudah tersedia di Shopee dan bisa langsung dipesan melalui Instagram @bethee.id. ***.