Bandung, BandungOke.com – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan pendidikan harus menyatukan agama, seni, dan ilmu.
Pesan itu disampaikan dalam pembukaan Al Azhar Thirty Six Competition (Alysco) 2025. Namun di balik gegap gempita lomba 425 peserta, muncul catatan penting: kompetisi ini sekaligus alat branding institusi pendidikan swasta.
Kepala SMP Islam Al-Azhar 36 Bandung, Nurul Intan Septiani, terbuka menyebut Alysco juga sarana memperkenalkan program unggulan sekolah.
Bahkan, target penerimaan murid baru sudah disisipkan lewat booth PMB. Strategi pemasaran yang cerdas, tapi apakah sejalan dengan esensi pendidikan berbasis keberagaman?
Tema “Mengukir Prestasi, Bercahaya dalam Keberagaman Menuju Muslim Beradab dan Berdaya Saing Global” terdengar ideal. Namun dalam praktik, kegiatan cenderung menampilkan eksklusivitas: kompetisi, bazar, hingga konser band lokal FIX. Apakah ini benar-benar menanamkan nilai kebersamaan lintas sekolah, atau sekadar memperkuat segmentasi sosial sekolah tertentu?
Pendidikan memang perlu wahana ekspresi, tetapi jangan sampai lomba dan pesta seni hanya menjadi etalase institusi, sementara nilai inklusif dan pemerataan kesempatan terabaikan.***