Bandung, BandungOke.com – Wacana kehadiran sosok ayah dalam keluarga mengemuka dalam Workshop Edukasi Pola Asuh Anak dan Remaja yang digelar DPPKB Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Erwin mengingatkan pentingnya peran ayah, bukan sekadar hadir fisik, tetapi juga emosional. Pernyataan itu relevan di tengah data mencemaskan: Bandung mencatat lebih dari 7.000 kasus perceraian per tahun, sebagian besar dari pasangan muda.
Fenomena fatherless kini menjadi bom waktu sosial. Kepala DPPKB, Anhar Hadian, menyebut Indonesia ada di peringkat ketiga dunia dengan tingkat fatherless tinggi.
Jika tren ini dibiarkan, lahir generasi rapuh tanpa bimbingan figur ayah—ketika kasih sayang hanya ditopang ibu yang juga menanggung beban ganda.
Sayangnya, isu serius ini kerap hanya jadi wacana seremonial. Program GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) memang digulirkan, tapi implementasinya sering terjebak di ruang seminar dan workshop.
Padahal yang dibutuhkan adalah kebijakan konkret: cuti ayah, pendidikan pengasuhan setara, hingga intervensi hukum yang menekan perceraian dini.
Tanpa langkah nyata, Bandung akan kehilangan satu generasi emas—bukan karena kurang pintar, melainkan karena tumbuh tanpa figur ayah yang hadir penuh.***