Bandung, BandungOke.com – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan peran mahasiswa sebagai motor penggerak perubahan bangsa. Dalam pandangannya, mahasiswa bukan hanya penimba ilmu, tetapi juga agen sejarah yang selalu hadir dalam pusaran pergerakan sosial dan politik Indonesia.
“Ini bukan sekadar forum pelatihan biasa. Kegiatan seperti ini adalah tempat menempa calon pemimpin masa depan, baik secara intelektual, spiritual, maupun sosial,” ujar Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (3/10)
Bandung, kata Erwin, bukan kota sembarangan. Ia menyebut ibu kota Jawa Barat ini menyimpan jejak panjang sejarah pergerakan mahasiswa. Dari zaman kolonial hingga reformasi, mahasiswa Bandung kerap tampil sebagai lokomotif gerakan nasional.
“Bandung adalah kota pelajar dan kota kreatif, tempat berkumpulnya anak muda dengan ide segar. Mahasiswa Bandung, khususnya mahasiswa muslim, punya tanggung jawab besar untuk menjadi penggerak perubahan di tengah masyarakat,” ucapnya.
Erwin menekankan bahwa Pemkot Bandung akan mendukung ruang kaderisasi dan kepemimpinan anak muda lewat program berbasis visi Bandung Utama. “Kami percaya kegiatan kaderisasi seperti ini adalah investasi jangka panjang. Dari sinilah lahir pemimpin baru yang tak hanya pandai berbicara, tapi mampu bertindak nyata,” katanya.
Menurutnya, tantangan masa depan—kemiskinan, pengangguran, ketimpangan sosial, hingga krisis moral—tidak bisa ditangani pemerintah seorang diri. “Mahasiswa harus hadir sebagai agen perubahan, pengontrol sosial, sekaligus penyambung aspirasi rakyat,” ujar Erwin.
Ketua Umum HMI Komisariat Syariah dan Hukum, Aldira Dean Pratama, sependapat. Ia menilai kaderisasi ini bukan sekadar rutinitas, melainkan jalan mencetak generasi HMI yang peduli pada bangsa. “Melalui pelatihan ini, kami mencetak kader berkualitas untuk memajukan agama, bangsa, dan negara,” kata Aldira.
Dengan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah, gerakan mahasiswa Islam di Bandung diharapkan kembali memainkan peran moral, sosial, dan intelektual yang mampu menggoyang kebekuan zaman.***
Editor : Deny Surya






