Bandung, BandungOke.com – Langkah besar diambil Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam memperkuat konektivitas transportasi publik.
Lewat penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) di Gedung Bale Pakuan, Bandung, Jumat (10/10), ketiganya meneguhkan komitmen menghadirkan sistem transportasi antarmoda yang efisien, aman, dan berkelanjutan di Jawa Barat.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, dan Wakil Direktur Utama KAI Dody Budiawan.
Kolaborasi ini menjadi pijakan penting dalam pengembangan jaringan rel, integrasi moda darat, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia di sektor transportasi.
“Transportasi paling efisien, ramah lingkungan, dan menyenangkan adalah kereta api,” ujar Dedy Mulyadi optimistis.
Ia berharap kerja sama ini dapat menghidupkan kembali jalur-jalur lama agar distribusi hasil pertanian, perkebunan, hingga pariwisata di Jawa Barat dapat tumbuh lebih cepat.
Lebih jauh, Dedy menegaskan, Pemprov Jabar berkomitmen mendorong integrasi antarmoda dan reaktivasi jalur-jalur rel yang sempat nonaktif, bahkan membuka peluang subsidi untuk angkutan hasil bumi.
“Jika jalur pertanian dan produksi terhubung dengan rel, biaya logistik turun, ekonomi rakyat naik,” tegasnya.
Sementara Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut kerja sama ini sebagai contoh sinergi kuat antara pusat, daerah, dan korporasi.
“Kami ingin masyarakat mendapatkan akses transportasi yang mudah, terjangkau, dan berdaya saing. Integrasi darat, udara, dan laut di Jawa Barat akan jadi model transportasi terpadu nasional,” jelasnya.
Dudy juga menyoroti pentingnya konektivitas dari stasiun ke bandara, kawasan industri, hingga destinasi wisata. “Semua moda harus tersambung dalam satu sistem modern dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Dari sisi korporasi, Wakil Direktur Utama KAI Dody Budiawan menegaskan kesiapan perusahaan memperluas peran strategisnya dalam mendukung transformasi transportasi nasional.
“KAI berkomitmen mengoptimalkan infrastruktur dan sumber daya untuk memperluas layanan, termasuk pengembangan elektrifikasi jalur utama di Jawa Barat,” ungkapnya.
Penandatanganan MoU ini menandai babak baru transformasi transportasi berbasis rel. Jawa Barat kini menempatkan diri sebagai simpul vital penggerak logistik dan mobilitas masyarakat di Pulau Jawa.
Langkah kolaboratif antara Kemenhub, Pemprov Jabar, dan KAI bukan sekadar seremoni, tapi momentum nyata untuk membangun konektivitas yang mendorong pemerataan ekonomi dan menghubungkan masa depan mobilitas rakyat Jawa Barat.***

 
	    	




