Bandung, BandungOke.com – Setelah lebih dari dua bulan dalam ketidakpastian, Kebun Binatang Bandung akhirnya kembali bernafas lega.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudi Setiawan, turun langsung meninjau lokasi pada Rabu, 15 Oktober 2025, memastikan kondisi lapangan pascakonflik internal pengelola.
Rombongan Kapolda tiba di Bandung Zoo sekitar pukul 14.50 WIB dan disambut hangat oleh General Manager Bandung Zoo, Petrus Arbeny, beserta karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD).
Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar tiga puluh menit itu, terjadi dialog terbuka antara aparat kepolisian dan pihak pekerja.
“Kami di sini sebagai pihak pengaman berada di tengah-tengah. Yang berkonflik silakan di luar. Kebun binatang ini harus tetap beroperasi karena banyak satwa yang bergantung di dalamnya,” tegas Irjen Rudi Setiawan, menandai posisi netral aparat dalam meredam konflik.
Sementara itu, Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i, mengungkapkan bahwa garis polisi atau police line telah resmi dibuka sejak Senin malam, 13 Oktober 2025, sekitar pukul 20.30 WIB oleh tim Inafis Polrestabes Bandung.
“Kami bersyukur police line sudah dibuka. Kini kami bisa melanjutkan tugas menjaga dan mengurus satwa di dalam kebun binatang,” ujar Sulhan.
Menurutnya, karyawan yang tergabung dalam SPMD tetap berkomitmen menjaga keberlangsungan hidup 710 ekor satwa yang ada. “Ini adalah tanggung jawab moral dan profesi kami untuk menyelamatkan dan menyejahterakan satwa,” tambahnya.
Sulhan juga mengapresiasi kepedulian Kapolda beserta jajarannya yang turun langsung memantau kondisi terkini kebun binatang. Namun, soal waktu pembukaan kembali untuk publik, pihak pengelola masih menunggu hasil rapat internal dan memperbaiki beberapa fasilitas yang rusak akibat keributan yang terjadi pada 6 Agustus 2025.
“Yang jelas kami akan buka secepatnya begitu kondisi benar-benar kondusif,” pungkasnya.
Dengan langkah Kapolda tersebut, harapan baru muncul bagi kebun binatang tertua di Jawa Barat itu. Bandung Zoo bukan hanya sekadar ruang rekreasi, tetapi juga rumah bagi ratusan satwa yang kini menunggu kehidupan normal kembali berjalan.***
Editor : Deny Surya






