Bandung, BandungOke.com – Kunjungan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan ke Kebun Binatang Bandung pada Rabu (15/10) menjadi titik balik penting bagi lembaga konservasi tertua di Jawa Barat itu.
Setelah hampir dua bulan terpasung police line sejak 6 Agustus, gerbang kebun binatang akhirnya dibuka. Langkah kepolisian ini disambut dengan antusias oleh masyarakat, utamanya Pejuang Warisan Sunda (PEWARIS) yang menilai tindakan Kapolda menunjukkan kepekaan terhadap aspirasi publik.
“Ini membuktikan bahwa kepolisian daerah Jawa Barat begitu peka terhadap aspirasi masyarakat,” ujar Rully Alfiady, tokoh PEWARIS, dalam keterangan resminya. Rabu (15/10/2025)
Ia menilai, keputusan membuka segel adalah bentuk keberpihakan pada kepentingan publik dan pelestarian warisan budaya-ekologis yang melekat pada Kebun Binatang Bandung.
Menurut Rully, dua bulan penutupan telah mengorbankan ribuan pekerja informal, pedagang kecil, hingga pengunjung yang menjadikan tempat itu sebagai destinasi edukatif keluarga.
“Kami berharap kebun binatang Bandung bisa beroperasi kembali, sehingga fungsinya sebagai wisata ekologi dan wisata keluarga bisa dinikmati lagi oleh warga Jawa Barat, khususnya warga Bandung,” tegasnya.
Namun apresiasi itu disertai dengan nada peringatan keras. PEWARIS meminta agar kelompok-kelompok tanpa historis jelas di kebun binatang tidak lagi melakukan intimidasi atau mengganggu operasional lembaga tersebut.
“Jangan sekali-kali mengusik seperti kejadian 6 Agustus lalu,” kata Rully menegaskan.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya supremasi hukum dalam menyelesaikan persoalan sengketa yayasan yang selama ini menjadi sumber konflik.
“Terkait sengketa kepemilikan, kita harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Tunggu sampai ada kekuatan hukum tetap,” ujarnya.
Bagi PEWARIS, Kebun Binatang Bandung bukan sekadar taman wisata, melainkan situs warisan Sunda yang merekam jejak sejarah, budaya, dan identitas ekologis masyarakat Jawa Barat.
“Kami akan terus mengawal dan mengamankan Kebun Binatang Bandung sebagai bagian dari warisan Sunda,” tutup Rully.
Kehadiran Kapolda Jabar di tengah polemik ini dinilai sebagai momentum pemulihan kepercayaan publik terhadap aparat dan harapan baru bagi sektor wisata ekologis Bandung yang sempat lumpuh.***
Editor : Deny Surya






