close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Piala Padjadjaran Dari Ketangkasan Domba Menuju Ketahanan Budaya dan Ilmu

by Denny Surya
19 Oktober 2025 - 15:05
Piala Padjadjaran Dari Ketangkasan Domba Menuju Ketahanan Budaya dan Ilmu

Jatinangor, BandungOke – Di bawah terik matahari Jatinangor, suara domba-domba yang beradu tanduk terdengar ritmis. Di Lapangan Merah Universitas Padjadjaran, akhir pekan itu, tradisi tua Priangan kembali menemukan panggungnya.

Sebanyak 600 Domba Garut tampil dalam ajang Seni Ketangkasan Domba Garut Piala Padjadjaran, menandai kebangkitan budaya yang sempat terhenti selama lebih dari satu dekade.

RelatedPosts

UPI Kibarkan Merah Putih di SEA Games 2025, Kampus Pendidikan Panen 14 Medali

Muswil APTISI Jabar 2025, Arah Baru PTS Menuju Unggul

SSU ITB 2026 Jadi Peluang Emas Siswa Unggul Masuk Kampus Ternama

Namun di balik dentuman tanduk dan sorak penonton, tersimpan pesan yang lebih dalam yakni upaya serius melestarikan warisan lokal melalui jalan akademik dan ekonomi kreatif.

“Acara ini tidak hanya soal adu ketangkasan, tapi juga soal bagaimana kita menggerakkan ekonomi rakyat sekaligus melestarikan budaya,” ujar Dr. drh. Agung Suganda, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI dikutip Minggu (19/10/2025)

Ia menegaskan, Domba Garut bukan sekadar ikon daerah, tapi aset genetik nasional yang perlu dijaga dengan riset dan inovasi.

Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita, pun menyambut ide itu dengan visi yang lebih luas. Ia menggagas pembentukan Pusat Studi Domba Garut, melanjutkan riset-riset yang selama ini telah dijalankan Fakultas Peternakan.

“Dari Unpad, kita jaga tradisi ini agar tetap relevan bagi ilmu pengetahuan dan ketahanan pangan nasional,” katanya.

Bagi Denny Mulyadi, Ketua DPD HPDKI Jawa Barat, langkah Unpad ini ibarat oase bagi para peternak. “Seni Ketangkasan Domba Garut adalah seni budaya Jawa Barat. Kehadiran Unpad menjaga agar kebanggaan ini tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.

Penyelenggaraan tahun ini juga punya makna simbolis kembali menyatukan kampus dan masyarakat dalam satu arena budaya. Di tengah industrialisasi yang kian menggerus tradisi, acara seperti ini menjadi ruang perjumpaan antara masa lalu dan masa depan — antara tanduk dan data, antara botram dan laboratorium.

“Harapannya, kegiatan ini bisa rutin tiap tahun. Bukan hanya soal lomba, tapi silaturahmi dan tukar pengalaman antarpeternak,” tutur Prof. Rahmat Hidayat, Dekan Fakultas Peternakan Unpad.

Dan di tengah semua itu, para mahasiswa muda dari Paguyuban 30 jadi saksi bahwa budaya Sunda masih hidup di nadi kampus. Mereka bukan hanya menghidupkan lagi tradisi yang lama tertidur, tapi juga menjadikannya relevan di era baru: era di mana domba, budaya, dan ilmu bisa beriringan.***

Tags: budaya sundadomba garutekonomi rakyathpdkijabarpenelitian peternakanseni ketangkasantempo budayaUniversitas Padjadjaran
Share222Tweet139Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

5 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

24 jam ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam