Bandung, BandungOke — Setelah sempat “pensiun” dari pasar global, Toyota akhirnya memastikan kembalinya SUV legendaris mereka, FJ Cruiser, dalam format baru untuk tahun 2026.
Model yang kini disebut Land Cruiser FJ itu akan diproduksi di Thailand, dengan fokus utama penjualan di Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan oleh Caroops.
Langkah Toyota ini bukan sekadar nostalgia. Produsen asal Jepang itu membaca ceruk pasar SUV tangguh di kawasan Asia yang masih terus tumbuh, terutama di segmen off-road kompak.
Menariknya, Toyota menegaskan tidak akan menjual FJ Cruiser baru ini di Amerika Utara atau Eropa.
“Saat ini belum ada rencana untuk membawa kendaraan ini ke pasar Amerika Utara,” ujar juru bicara Toyota seperti dikutip dari Caroops (22/10/2025).
Thailand Jadi Basis Produksi Baru Toyota FJ Cruiser
Toyota memilih Thailand sebagai lokasi produksi bukan tanpa alasan. Negara tersebut telah menjadi salah satu hub manufaktur penting untuk kendaraan SUV dan pikap di kawasan ASEAN.
Selain efisiensi biaya dan ketersediaan komponen, produksi di Thailand juga memudahkan distribusi ke negara-negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Namun, Toyota juga mempertimbangkan faktor ekonomi perdagangan global. Impor dari Thailand ke AS akan dikenai tarif 19 persen, membuat harga jual di pasar Amerika bakal terlalu tinggi.
Karena itu, Toyota memusatkan fokusnya pada pasar Asia Tenggara dan negara berkembang lainnya yang lebih membutuhkan kendaraan tangguh dengan harga kompetitif.
Desain Retro, Performa Modern
Secara tampilan, FJ Cruiser terbaru tetap mempertahankan DNA klasiknya: gaya kotak, bemper besar, dan kesan garang khas SUV sejati. Namun, Toyota merancangnya agar lebih efisien dan fleksibel.
Mobil ini berbagi platform dengan Land Cruiser Seri 250 yang lebih besar, namun dengan jarak sumbu roda dipangkas 270 mm. Dimensinya kini memiliki panjang 4.575 mm, lebar 1.855 mm, dan tinggi 1.960 mm—ukuran yang membuatnya bersaing ketat dengan Land Rover Defender 90.
Tenaganya disuplai oleh mesin bensin 2,7 liter empat silinder yang menghasilkan 161 bhp dan torsi 181 lb-ft, disalurkan ke empat roda melalui transmisi otomatis enam percepatan.
Toyota menyebut FJ baru ini dirancang dengan pendekatan “ramping tapi kuat”, menciptakan rasa stabilitas yang solid di segala medan. Ground clearance dan sudut pendekatannya diklaim serupa dengan Land Cruiser 250, namun dengan lingkar putar hanya 5,5 meter, menjadikannya lincah di jalan sempit maupun lintasan berbatu.
Debut Dunia di Japan Mobility Show 2025
Rencananya, toyota akan memamerkan FJ Cruiser terbaru ini untuk pertama kalinya di publik dalam ajang Japan Mobility Show di Tokyo pekan depan.
Kehadiran model ini diyakini akan menjadi magnet besar di antara deretan SUV dan mobil listrik terbaru Toyota.
Dengan strategi pasar yang kini berfokus ke kawasan Asia Tenggara, Toyota tampaknya tengah membangun ulang fondasi kekuatannya di wilayah yang selama ini menjadi salah satu pasar terbesar bagi SUV konvensional mereka.
Langkah ini juga sejalan dengan tren global Toyota untuk memperkuat kendaraan berbahan bakar bensin efisien sambil memperluas lini elektrifikasi secara bertahap.
SUV untuk Pasar yang Tak Pernah Tidur
Dengan produksi di Thailand dan fokus ke pasar Asia Tenggara, Toyota tampaknya ingin mengulang kesuksesan masa lalu FJ Cruiser, tapi dengan formula yang lebih strategis.
Di tengah gempuran mobil listrik, Toyota memilih jalur realistis menawarkan SUV tangguh dan efisien bagi pasar yang masih mencintai sensasi mesin konvensional.
FJ Cruiser baru ini bukan sekadar nostalgia, melainkan simbol strategi baru Toyota: kuat di medan berat, tapi cerdas membaca arah pasar.***

 
	    	




