Bandung, BandungOke — Langkah memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri kembali bergulir. Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksdya TNI Irvansyah, bersama rombongan mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Selasa (22/10).
Kunjungan tersebut menjadi bagian dari penjajakan kerja sama pengadaan empat unit pesawat N219 Maritime Surveillance Aircraft (MSA) untuk memperkuat kemampuan pengawasan laut nasional.
Rombongan diterima langsung oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, didampingi Direktur Produksi Dena Hendriana, serta jajaran manajemen PTDI. Hadir pula Direktur Utama PT Nusantara Turbin dan Propulsi (PT NTP), Tarmizi Kemal Fasya Lubis.
Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nurtanio, dengan paparan profil perusahaan dan produk unggulan PTDI sebagai pembuka.
Gita menegaskan bahwa N219 MSA merupakan bukti kemampuan industri dirgantara nasional dalam mendukung operasi maritim. “Pesawat ini dirancang dengan kemampuan pengawasan penuh, mulai dari radar jarak 160 nautical miles, pelacakan lebih dari 200 target, hingga fitur Search and Rescue (SAR),” ujarnya dikutip Jumat (24/10/2025)

N219 MSA juga dilengkapi sistem Anti Jammer (ECCM) serta perangkat deteksi kapal dan tumpahan minyak. Pesawat buatan dalam negeri ini menjadi simbol sinergi antara PTDI, Bakamla, dan Kementerian PPN/Bappenas dalam mendorong transportasi udara strategis berbasis produksi nasional.
Selain pembahasan teknis, kunjungan ini juga mencakup rencana complete sales package dan fleet readiness, meliputi layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), pelatihan teknis, serta dukungan publikasi selama lima tahun ke depan.
Usai diskusi, rombongan Bakamla meninjau langsung fasilitas produksi dan hanggar PTDI serta PT NTP. Dari balik hanggar Nurtanio, gema mesin dan semangat kemandirian terdengar jelas, Indonesia ingin berdiri di langitnya sendiri, dengan pesawat buatan anak bangsa.






