Bandung, BandungOke – Bandung kembali siaga. Cuaca ekstrem yang melanda dalam tiga hari terakhir memaksa Pemerintah Kota Bandung memperketat pengawasan di lapangan.
Wali Kota Muhammad Farhan memerintahkan patroli 24 jam tanpa jeda oleh tim gabungan lintas dinas.
“Ini fenomena nasional akibat cuaca ekstrem yang telah diperingatkan BMKG,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (28/10).
Langkah Pemkot tak sekadar reaktif. Sejak Maret, program pembersihan saluran air dan penguatan pompa penyedot genangan sudah digerakkan.
Namun, sedimentasi dari kawasan pegunungan seperti Tangkubanparahu dan Manglayang membuat saluran cepat dangkal.
“Kita kejar-kejaran dengan hujan. Baru dibersihkan bulan Maret, bulan Juni sudah penuh lagi,” kata Farhan dengan nada realistis.
Bandung bukan hanya menghadapi curah hujan tinggi, tapi juga warisan masalah tata ruang yang kompleks. Farhan menyebut, prioritas utama saat ini adalah keselamatan warga.
“Alhamdulillah, belum ada korban jiwa. Tapi semua harus siaga pisan. Cuaca ekstrem ini belum berakhir,” ujarnya.
Patroli bencana ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ujian kesiapan birokrasi kota. Di tengah cuaca ekstrem, ketangguhan pemerintah daerah diuji bukan hanya pada infrastruktur, tapi pada kecepatan dan koordinasi pengambilan keputusan.***

 
	    	




