close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Kuncen, Film Horor Gunung Merapi yang Menggali Relasi, Budaya, dan Ketakutan

by admin
7 November 2025 - 13:07
Kuncen, Film Horor Gunung Merapi yang Menggali Relasi, Budaya, dan Ketakutan

Jakarta, BandungOke — Ada yang magis sekaligus personal dari Kuncen, film horor terbaru bentukan Hers Productions dan Cinevara Studio yang tayang 6 November 2025.

Alih-alih hanya mengandalkan teriakan dan jumpscare, film garapan sutradara Jose Poernomo ini menempatkan penontonnya pada perjalanan emosional: pencarian, kehilangan, dan persahabatan, yang mengakar kuat pada laku budaya di sekitar Gunung Merapi.

RelatedPosts

Trailer Air Mata Mualaf Rilis, Drama Keluarga dan Iman yang Menyengat

Agya GR Sport Ngamuk di Mandalika! Toyota Gazoo Racing Indonesia Sabet Double Podium

Flaming Friday, Ketika Malam Braga Menyala dengan Aroma Barbeque dan Musik

Cerita berpusat pada Awindya (Azela Putri), yang nekat menjejak jalur pendakian bersama dua sahabatnya setelah sang pacar hilang kontak.

Situasi makin buram ketika mereka menemukan bahwa Kuncen, sang juru kunci, tewas karena ilmu hitam. Pertemuan dengan dua pendaki lain—Yoga (Cinta Brian) dan Diska (Davina Karamoy)—membawa mereka masuk lebih dalam pada ruang samar antara logika dan mistik.

Hutan sunyi, kabut yang menggulung, dan jalur pendakian yang terjal menempatkan lima remaja ini dalam ketegangan yang melampaui kemampuan nalar mereka.

Rasa Takut, Persahabatan, dan Jejak Budaya

Kuncen memainkan elemen horor dengan cara yang lebih intim: pengalaman batin di tempat asing yang menuntut penghormatan pada alam, adat, dan penjaganya.

Di masyarakat sekitar Merapi, juru kunci bukan sekadar figur spiritual—ia adalah simbol keseimbangan hubungan manusia dan gunung.

Produser Rahul Mulani menekankan bahwa film ini ingin menunjukkan sisi budaya di balik ritual izin kepada penjaga gunung, sebuah pengetahuan yang sering dilupakan oleh pendaki modern.

“Gunung bukan hanya alam fisik. Ia punya penjaga, tradisi, dan nilai keselamatan yang dijaga leluhur,” ujarnya.

Pendekatan naratif ini membuat horor di Kuncen tak hanya berasal dari entitas gaib, tapi juga dari rasa tidak siap manusia menghadapi alam yang lebih tua dari peradaban.

Lapisan Emosional yang Personal

Di tangan Jose Poernomo, tema besar Kuncen menjadi refleksi soal kerentanan generasi muda yang dekat dengan kota dan jauh dari pengetahuan tradisi.

Para tokoh datang dengan problemasi personal: kehilangan, rasa ingin tahu, dan kegamangan, yang perlahan dipertemukan lewat pengalaman di pegunungan.

Interaksi antar karakter menjadi ruang hangat yang kontras dengan dinginnya lereng Merapi.

Di titik tertentu, perjalanan mencari orang hilang berubah menjadi perjalanan mencari pegangan—baik pada sahabat, maupun pada kepercayaan lama yang mereka abaikan.

Sara Wijayanto dan Sentuhan Spiritual

Penampilan singkat Sara Wijayanto meninggalkan kesan kuat. Ia tampil sebagai sosok mistis yang mengemban peran penting dalam keselamatan rombongan. Karakternya menjadi perwujudan penuntun, menghadirkan kedalaman spiritual dalam alur cerita.

Sementara itu, dua tokoh utama perempuan, Azela Putri dan Davina Karamoy, membagi pengalaman mereka selama syuting. Azela mengungkap momen ketika ia hampir kesurupan, sementara Davina harus berhadapan dengan cuaca dingin pegunungan dengan kostum minim—pelajaran mengenai tubuh dan batasnya.

Di Balik Layar: Menyentuh Langit Merapi

Produksi film ini melibatkan nama-nama kuat di industri, termasuk Atta Halilintar sebagai produser eksekutif. Ia mengaku banyak belajar dari rekan produser dan melihat momen ini sebagai proses tumbuh dalam dunia film.

Pendekatan realistis juga tampak di lokasi syuting. Jose memilih menggunakan kuburan asli, memunculkan suasana mencekam yang terasa nyata bagi para pemain.

Sudah Waktunya Menonton

Kuncen menawarkan pengalaman horor yang membumi: kisah pencarian yang melibatkan emosi mentah, dan tradisi yang hadir sebagai penunjuk arah di tengah gelapnya hutan Merapi.

Bukan hanya soal rasa takut—film ini adalah undangan untuk kembali memahami bahwa alam selalu lebih besar daripada kita.***

Tags: Atta HalilintarAzela Putribudaya lokalDavina Karamoyfilm hororGunung Merapijuru kunciKuncenperfilman indonesia
Share219Tweet137Share55

Trending

10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Nasional

10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta

7 jam ago
Kuncen, Film Horor Gunung Merapi yang Menggali Relasi, Budaya, dan Ketakutan
Gaya Hidup

Kuncen, Film Horor Gunung Merapi yang Menggali Relasi, Budaya, dan Ketakutan

8 jam ago
Hutan Jabar Sekarat! Walhi Blak-blakan Tiga Institusi Ini  Biang Keroknya
Jawa Barat

Hutan Jabar Sekarat! Walhi Blak-blakan Tiga Institusi Ini Biang Keroknya

12 jam ago
KAI Dorong UMKM di Laswi Heritage, Kolaborasi atau Komersialisasi Aset ?
Nasional

KAI Dorong UMKM di Laswi Heritage, Kolaborasi atau Komersialisasi Aset ?

2 hari ago
SILSafe4000, Otak Baru Kendali KRL Jakarta
Nasional

SILSafe4000, Otak Baru Kendali KRL Jakarta

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam