close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Ironi Bisnis Anggrek, Kreativitas yang Tumbuh di Tengah Abainya Regulasi

by Denny Surya
12 November 2025 - 20:04
Ironi Bisnis Anggrek, Kreativitas yang Tumbuh di Tengah Abainya Regulasi

Bandung, BandungOke – Di tengah pesatnya pertumbuhan bisnis tanaman hias, anggrek menjadi primadona yang menjanjikan.

Permintaan dunia meningkat, harga stabil bahkan terus menanjak, dan potensi ekspor terbuka lebar.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Namun di balik keindahannya, bisnis anggrek di Indonesia justru terjebak dalam belitan aturan ekspor yang rumit dan minim dukungan nyata dari pemerintah.

Arief Setiono, pebisnis anggrek asal Bandung yang telah menekuni usaha ini selama enam tahun, menuturkan bahwa usaha penyewaan anggrek kini tumbuh signifikan.

“Yang namanya hobi sudah tidak mengenal waktu. Kudu leukeun ngoprek anggrek (harus fokus merawat anggrek),” katanya dalam diskusi Hilal: Mencari Solusi di Media Center Masjid Raya Bandung. Rabu (12/11/2025)

Dari kecintaan itu, Arief mengembangkan bisnis penyewaan anggrek yang kini banyak diminati. Sejumlah perkantoran, hotel, dan perusahaan besar seperti Bank BCA dan BJB mulai memanfaatkan anggrek sebagai elemen estetika ruang kerja mereka.

“Bisnis ini terus tumbuh dan menyerap tenaga kerja. Bahkan harga anggrek bisa dibilang mirip emas terus naik,” ujarnya.

Namun, Arief mengungkapkan sisi getir dari bisnis yang dianggap menjanjikan ini. “Sayang sekali, kreativitas luar biasa di dunia anggrek tidak mendapat dukungan nyata dari pemerintah,” keluhnya.

Ia mencontohkan, aturan ekspor yang berlaku saat ini justru membelenggu pelaku usaha. Di saat permintaan internasional terhadap anggrek Indonesia tinggi, regulasi birokratis membuat potensi ekonomi dari bunga tropis ini sulit berkembang.

“Pemerintah seakan tidak melihat bahwa anggrek bukan sekadar hobi, tapi sektor ekonomi kreatif yang bisa membuka lapangan kerja dan mengharumkan nama Indonesia di pasar global,” ujar Arief.

Bisnis anggrek menjadi cermin klasik dari bagaimana kreativitas masyarakat tumbuh subur di sisi swasta, namun tidak diimbangi dukungan kebijakan publik.

Dalam konteks ini, pemerintah seolah absen menghadirkan regulasi yang mendorong pelaku usaha kecil menengah menembus pasar dunia.

Di tengah geliat ekonomi hijau dan tren global akan produk ramah lingkungan, abainya dukungan terhadap pebisnis anggrek hanya mempertegas jurang antara potensi dan kebijakan.

Jika dibiarkan, anggrek yang menjadi simbol keindahan dan ketekunan bisa layu bukan karena kurang perawatan, melainkan karena tak mendapat sinar dari regulasi yang berpihak.***

Tags: al-azhar bandunganggrekbisnis kreatifekonomi hijaueksporPemerintahumkm
Share224Tweet140Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

14 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam