Solo, BandungOke — Kereta Api Batara Kresna kembali mencuri perhatian lewat lonjakan penumpang yang signifikan sepanjang Januari–Oktober 2025.
Layanan komuter-wisata yang melintasi Purwosari–Wonogiri ini mencatat 148.375 pelanggan, tumbuh 45,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka itu tidak hanya menunjukkan peningkatan mobilitas, tetapi juga tanda kuat bahwa jalur ini makin menjadi rute wisata favorit keluarga di Solo Raya.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyebut pertumbuhan tersebut sebagai bukti bahwa konsep wisata berbasis rel menemukan momentumnya. “Layanan ini makin menjadi pilihan wisata ramah keluarga di lintas Purwosari–Wonogiri,” kata Anne. Minggu (16/11/2025)
Rangkaian Batara Kresna membawa wisatawan melewati lima stasiun yang masing-masing memiliki karakter dan daya tarik. Dari Stasiun Purwosari, penumpang dengan mudah mengakses kawasan Batik Laweyan, sentra kuliner Solo, hingga area heritage yang menjadi wajah klasik kota.
Di Stasiun Solo Kota, panorama budaya kian terasa dengan kedekatan menuju Museum Keris, Keraton Kasunanan, Pasar Gede, serta ruang-ruang seni yang terus tumbuh.
Rute berlanjut ke Sukoharjo—kawasan yang memadukan alun-alun, kuliner tradisional, dan desa-desa wisata berbasis kerajinan.
Lalu Pasarnguter menyuguhkan lanskap agro, hamparan sawah, dan aktivitas wisata pedesaan yang kerap diburu komunitas fotografi. Perjalanan ditutup di Wonogiri, pintu masuk ke destinasi unggulan seperti Waduk Gajah Mungkur, Museum Karst, Bukit Cumbri, serta berbagai ruang rekreasi keluarga. Jalur ini, kata Anne, memiliki “karakter visual kuat” yang digemari pembuat konten digital.
Namun pesona Batara Kresna tidak hanya berhenti pada wisata. Tarif Rp4.000 menjadikannya transportasi rakyat yang dipilih pelajar, pekerja, hingga pelaku UMKM yang beraktivitas harian di Solo dan Wonogiri. “KAI menjaga layanan Batara Kresna sebagai transportasi terjangkau yang memberi manfaat luas bagi warga Solo Raya,” ujar Anne.
Efek ekonominya nyata: pelaku UMKM, kuliner, jasa transportasi lanjutan hingga industri kreatif merasakan peningkatan kunjungan. Batara Kresna, yang dahulu dilihat sebagai moda pendukung, kini menjadi sumbu kecil yang menggerakkan denyut ekonomi lokal.
Anne menegaskan bahwa KAI bersama pemerintah akan memperluas pengembangan layanan wisata berbasis rel agar semakin terhubung dengan ekosistem pariwisata daerah.
“KA Batara Kresna akan terus kami dorong sebagai ikon wisata Solo Raya yang mampu menggerakkan ekonomi dan memperkuat konektivitas antarwilayah,” katanya menutup siaran pers.***






