Bandung, BandungOke – Perjalanan ke Bandung selalu punya sentuhan emosional campuran antara nostalgia, udara pegunungan, dan ritme perjalanan yang perlahan membuka lanskap Parahyangan.
Melalui program Travelling by Train #KembaliKeParahyangan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencoba menghidupkan kembali kehangatan itu dalam format perjalanan yang dirangkai seperti sebuah cerita wisata yang intimate dan penuh kejutan.
Sebanyak 70 peserta diajak menyusuri kembali karakter Bandung melalui jalur klasik Kereta Api Parahyangan. Program ini tak sekadar perjalanan, tetapi sebuah kurasi pengalaman budaya di Saung Angklung Udjo yang menggugah, jejak sejarah di Museum Geologi, hingga panorama mistis Kawah Putih serta megahnya Rengganis Suspension Bridge.
Perhentian terakhir membawa peserta pada sesi kreatif di Unkl347 Store ikon kultur urban Bandung yang melekat pada generasi muda.
Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha KAI, Rafli Yandra, menegaskan bahwa konsep ini dirancang untuk membangkitkan romansa perjalanan ke Bandung.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang hangat, menyenangkan, dan penuh inspirasi,” ujarnya. Untuk memperkuat pesan itu, sejumlah influencer dan kreator digital turut diajak merasakan langsung suasana perjalanan, sekaligus membagikan cerita khas Bandung ke jutaan pengikut mereka.
Malam penutup dibingkai dalam A Night in Parahyangan: Masquerade Soirée di The Gaia Hotel Bandung pesta apresiasi yang memadukan elegansi, musik, dan pesona Bandung yang selalu penuh cerita.
Momentum ini menjadi jangkar emosional bagi peserta, sebuah penutup yang merayakan Bandung sebagai kota yang tak pernah kehilangan daya tariknya.
Dari sisi layanan, jalur Parahyangan terus menunjukkan angka positif. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mencatat bahwa pada Januari–Oktober 2025, KA Parahyangan telah melayani 728.949 pelanggan melonjak 41,75 persen dari tahun sebelumnya.
“Pesona perjalanan menuju Bandung adalah nilai tambahnya. Panorama lembah hijau, jembatan tinggi, aliran sungai, hingga terowongan bersejarah membuat setiap perjalanan punya karakter yang sulit ditemukan di rute lain,” kata Anne.
Menurutnya, program #KembaliKeParahyangan juga menjadi cara KAI memperkuat citra kereta api sebagai moda perjalanan yang modern sekaligus imersif.
Peserta yang terdiri dari pengguna aktif media sosial, komunitas, dan pecinta traveling menjadi jembatan penyebaran cerita positif ini.
“Dengan lintasan yang indah dan rangkaian aktivitas yang digarap serius, kami berharap semakin banyak masyarakat memilih kereta sebagai cara terbaik menikmati Bandung yang hangat dan penuh makna,” tutup Anne.
Perjalanan menuju Bandung memang selalu punya daya magis. Lewat pengalaman terkurasi ini, KAI mendorong publik untuk kembali merayakan Parahyangan bukan sekadar sebagai rute, tapi sebagai perjalanan yang membentuk cerita.***






