Bandung, BandungOke – Tasikmalaya terus dibayangi persoalan akses kesehatan, terutama di Kawalu dan pesisir Cipatujah yang jaraknya jauh dari fasilitas medis.
Dalam situasi itulah PLN UID Jawa Barat menyerahkan dua unit ambulans lengkap sebagai bagian dari program PLN Peduli.
Meski berangkat dari momentum Hari Pahlawan, kebijakan ini lebih menunjukkan arah baru peran sosial PLN di wilayah dengan medan yang tak ramah transportasi.
Bantuan dialokasikan untuk Yayasan Ibadurohman di Kawalu dan Yayasan Peduli Umat Hamasah di Cipatujah dua lembaga yang selama ini bergerak dalam layanan kemanusiaan.
Kedua ambulans tersebut sudah diperlengkapi dengan peralatan standar medis dan siap dipakai untuk evakuasi darurat, layanan pasien risiko tinggi, hingga penanganan warga kurang mampu.
Jawaban atas Lambatnya Respons Medis
Tasikmalaya menyimpan problem geografis yang membuat layanan kesehatan tak selalu bisa hadir tepat waktu.
Warga pesisir atau pedalaman terkadang harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk mendapatkan transportasi medis.
Dengan kehadiran dua ambulans baru, waktu respons diperkirakan akan jauh lebih cepat.
Ketua Yayasan Ibadurohman, Agus Salim, menyebut ambulans ini sebagai kebutuhan yang sudah lama mendesak.
“Ambulans ini sangat berarti. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan kendaraan saat darurat. Dengan bantuan ini, kami bisa bergerak lebih cepat membantu mereka,” katanya.
Sementara Ketua Yayasan Peduli Umat Hamasah Cipatujah, Nanang, menekankan bahwa wilayah pesisir butuh perhatian khusus.
“Cipatujah memiliki wilayah luas dan akses sulit. Kehadiran ambulans dari PLN benar-benar mempermudah dan mempercepat layanan bagi masyarakat,” ujarnya.
Komitmen Sosial yang Lebih Tegas
General Manager PLN UID Jawa Barat, Sugeng Widodo, menegaskan bahwa bantuan ambulans bukan sekadar seremonial CSR, melainkan prioritas yang menyasar kebutuhan riil warga.
“Bantuan dua unit ambulans ini merupakan bukti nyata kepedulian PLN untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat. Kami berharap ambulans ini benar-benar membantu warga yang membutuhkan pertolongan cepat dan menyalakan kembali harapan mereka,” ucapnya.
Lewat inisiatif ini, PLN UID Jawa Barat mencoba mengisi celah layanan publik yang tak selalu mampu dijangkau oleh fasilitas pemerintah.
Selain memastikan suplai listrik andal, PLN memperluas dampaknya pada kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat Tasikmalaya langkah yang menunjukkan bagaimana layanan publik dapat dirawat bukan hanya dengan infrastruktur, tetapi juga kepedulian.***
Editor : Deny Surya






