Athena, BandungOke.com – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani Framework Agreement (FA) dengan perusahaan sistem pertahanan asal Yunani, Scytalys, sebagai langkah awal pengembangan pesawat N219 Maritime Surveillance Aircraft (MSA) untuk Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) RI.
Penandatanganan dilakukan di KBRI Athena oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, dan CEO Scytalys, George Menexis, disaksikan Kepala BAKAMLA RI Laksdya TNI Irvansyah serta Duta Besar RI untuk Yunani Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan.
Kerja sama ini ditujukan untuk memastikan pengembangan N219 MSA selaras dengan kebutuhan operasi BAKAMLA, mulai dari pemantauan perairan strategis hingga peningkatan sistem keamanan laut.
PTDI Menjadi Prime Contractor, Scytalys Siapkan Sistem Misi
Dalam kerja sama ini, PTDI berperan sebagai prime contractor yang bertanggung jawab atas konfigurasi teknis pesawat N219 MSA. Scytalys akan memasok dan mengintegrasikan MIMS Airborne Mission System, komponen utama yang menentukan kapabilitas pengawasan pesawat.
Ruang lingkup yang disepakati mencakup penyusunan proposal teknis dan komersial untuk BAKAMLA, promosi pesawat yang telah dimodifikasi, serta pengembangan materi pemasaran terpadu.
Seluruh pembagian tugas dituangkan dalam responsibility matrix untuk menjaga arah kerja sama tetap terstruktur.
“Selanjutnya PTDI dan Scytalys akan segera mengadakan FGD bersama BAKAMLA RI, yang akan menjadi forum penting untuk menyingkronkan seluruh kebutuhan teknis, skenario operasi, dan prioritas misi,” ujar Gita dikutip Senin (25/11/2025)
BAKAMLA Ajukan Kebutuhan Empat Unit N219 MSA
Untuk memperkuat kemampuan patroli maritim, BAKAMLA telah mengajukan rencana pengadaan empat unit N219 MSA beserta paket pendukungnya kepada Kementerian PPN/Bappenas. Paket tersebut meliputi MSA kit, pelatihan personel, suku cadang, Ground Support Equipment (GSE), dan dukungan kesiapan armada selama lima tahun.
“Karena ada produk dalam negeri, kita maksimalkan penggunaan produk dalam negeri, yang dalam hal ini PTDI bisa memenuhi kebutuhannya,” kata Laksdya Irvansyah.
N219 MSA Dibekali Radar 160 NM dan Sistem EO/IR 20 Km
Pesawat N219 MSA akan dilengkapi berbagai perangkat pengawasan maritim, termasuk:
– Radar dengan jangkauan 160 Nautical Miles,
– Sistem EO/IR dengan kemampuan deteksi hingga 20 kilometer,
– Tactical datalink untuk pengolahan data real-time,
– mission console,
– Automatic Identification System (AIS),
– Hand-held camera untuk identifikasi visual.
Dengan radius operasi 200 NM dan endurance lebih dari lima jam, pesawat ini diproyeksikan menjadi platform ideal untuk misi patroli maritim jarak menengah. Program N219 MSA direncanakan memasuki tahap penugasan dan kontrak pada akhir 2026.
“Setelah nantinya PTDI mendapat penugasan… ini akan menjadi footprints baru juga untuk PTDI, karena ini merupakan pesawat N219 dengan konfigurasi MSA pertama yang akan kami design,” pungkas Gita.***






