Bandung, BandungOke.com — Gelombang revitalisasi taman yang dicanangkan Pemerintah Kota Bandung sepanjang 2025 rupanya berjalan berdampingan dengan gelombang pencurian fasilitas publik.
Di tengah perbaikan taman besar seperti Taman Lansia, Alun-alun Bandung, Babakan Siliwangi, hingga zona olahraga kolong Pasupati, insiden kehilangan kabel, lampu, hingga pompa air kembali menampar kesiapan sistem pengamanan kota.
Plt. Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi DPKP Kota Bandung, Yuli Ekadianty, menyampaikan bahwa pemeliharaan taman tematik tetap jalan meski anggaran tidak besar.
“Air mancur di Taman Panda sudah kami fungsikan lagi,” katanya. Namun euforia itu tak bertahan lama: pompa air yang baru diperbaiki justru hilang beberapa hari kemudian.
Kejadian serupa juga terjadi di Taman Lansia. Kabel lampu sepanjang 200 meter hilang tak lama setelah taman itu dihidupkan kembali pascarevitalisasi.
“Teman-teman baru menyalakan lampu, tapi kabelnya dicuri. Di taman lain, pompa air hilang padahal baru aktif,” ujar Yuli, menegaskan bahwa masalah ini bukan insiden tunggal, melainkan pola yang mengganggu.
Fakta bahwa pencurian terjadi berulang setelah perbaikan dilakukan memperlihatkan celah serius pada sistem penjagaan RTH Kota Bandung.
CCTV yang terpasang di sejumlah lokasi ternyata tidak cukup efektif mencegah pelaku. Yuli mengakui bahwa teknologi tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan sosial.
“CCTV itu ada, tapi penjagaan tidak bisa hanya mengandalkan kamera. Masyarakat juga harus merasa memiliki taman-taman ini,” katanya.
Namun persoalan yang muncul kemudian adalah: sejauh mana Pemkot menggunakan rekaman CCTV untuk menindaklanjuti kasus-kasus ini? Mengapa insiden hilangnya fasilitas publik terus berulang? Kecolongan seperti ini menimbulkan pertanyaan publik tentang koordinasi pengamanan, patroli, hingga evaluasi titik rawan kriminalitas di ruang terbuka hijau Bandung.
Yuli mengimbau masyarakat untuk turut menjaga ruang publik. Pesannya jelas: taman yang indah tidak akan bertahan jika hanya mengandalkan pemerintah.
“Kalau taman kita bagus, bersih, tertib, yang menikmati juga masyarakat sendiri. Jadi kami menghimbau untuk bersama-sama menjaga, tidak merusak, tidak melakukan vandalisme, dan tidak mengambil fasilitas taman,” ujarnya.
Masalah pencurian fasilitas taman ini bukan sekadar kerugian barang, tetapi juga kerugian rasa aman dan kepercayaan publik. Dan di titik inilah, Pemkot Bandung dituntut lebih dari sekadar imbauan: perlu langkah konkret, pengawasan ketat, serta evaluasi serius agar taman kota tidak terus menjadi sasaran empuk pencurian.***






