close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Sukahaji Memanas, Pemerintah Datang Terlambat, Warga Sudah Terlanjur Cemas

by Abdul Hadi
3 Desember 2025 - 14:39
Sukahaji Memanas, Pemerintah Datang Terlambat, Warga Sudah Terlanjur Cemas

Bandung, BandungOke – Ketika Wali Kota Bandung Muhammad Farhan meminta warga “menahan diri,” publik justru bertanya-tanya: siapa sebenarnya yang tak mampu menahan diri? Konflik lahan Sakura Sukahaji telah berulang kali meletup, dan seperti biasa, pemerintah daerah datang hanya sebagai pemadam kebakaran—bukan pengurai akar masalah.

Pernyataan Farhan terdengar normatif: kekerasan tak menyelesaikan masalah, hormati proses hukum, jangan terprovokasi. Tetapi warga di lapangan tahu, eskalasi tidak muncul tiba-tiba.

RelatedPosts

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

Ada pengosongan paksa yang berjalan pagi-pagi, ada alat berat yang bergerak sebelum mediasi tuntas, dan ada tekanan yang dirasakan masyarakat sebelum aparat datang menenangkan keadaan.

Di balik kata “kondusif” yang disampaikan Pemkot, ada kenyataan bahwa situasi baru terkendali setelah kecamatan, kepolisian, dan intel Polrestabes Bandung menyetop kegiatan perataan lahan. Artinya, tanpa intervensi itu, konflik mungkin sudah membesar.

Tokoh masyarakat Sukahaji digalang secara cepat, seolah-olah pemerintah baru ingat bahwa konflik sosial tak pernah bisa diselesaikan secara teknis semata.

Langkah koordinasi memang membuahkan hasil: pukul 11.30 seluruh aktivitas dihentikan. Tetapi tidak dijelaskan mengapa kegiatan pengosongan bisa berjalan begitu agresif sejak awal.

Farhan menyebut Pemkot siap hadir menjadi bagian dari solusi. Namun di Sukahaji, kehadiran itu kerap terlambat satu langkah. Warga berharap lebih dari sekadar imbauan damai; mereka menunggu keberpihakan pada keadilan dan kepastian hukum yang tidak memihak pemilik alat berat semata.

Di wilayah yang kerap bersinggungan dengan sengketa tanah ini, kedamaian bukan sekadar imbauan. Ia harus dibangun dari kejelasan status lahan, bukan sekadar permintaan “jangan terprovokasi”. Dan sampai itu terjadi, kata “kondusif” hanya akan menjadi kabut tebal yang menutupi bara masalah sebenarnya.***

Editor : Deny Surya

Share222Tweet139Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

11 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam