Bandung, BandungOke.com – SEI tak ingin merayakan ulang tahun perusahaan dengan papan bunga yang berjejer lalu layu. Di sudut Taman Keanekaragaman Hayati Cibiru, Selasa pagi itu, perayaan hadir dalam bentuk lain.
Ada tanah yang digemburkan, tangan yang kotor, dan bibit yang ditanam dengan harapan panjang.
PT Surya Energi Indotama (SEI) memilih cara berbeda merayakan hari jadinya. Lewat program “SEI Hijaukan Bumi”, perusahaan ini kembali mengajak para mitra meninggalkan tradisi karangan bunga, yang umumnya berakhir di tempat sampah dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih hidup: bibit tanaman.
Ini bukan eksperimen pertama. Dalam dua tahun terakhir, program ini konsisten dijalankan sebagai kampanye lingkungan yang sederhana, namun punya gema panjang.
Tahun ini, dari dukungan para stakeholder, terkumpul 1.000 bibit tanaman mulai dari mangga, alpukat, manglid, mahoni, hingga ki damar dan ki bungur yang kini menemukan rumah barunya di kawasan taman kehati.
Direktur Utama PT Surya Energi Indotama, I Made Sandika Dwiantara, menyebut langkah ini mungkin terlihat kecil, tetapi dampaknya bisa berlipat ketika dilakukan bersama-sama.
“Kegiatan yang kita lakukan ini (menanam pohon) bisa dibilang merupakan langkah kecil, namun apabila digalakkan bersama akan memberi dampak yang besar untuk masa mendatang,” ujarnya. Selasa (16/12/2025)
Dukungan datang dari berbagai penjuru: kelompok usaha di bawah Len Industri, mitra logistik dan hukum, hingga perbankan seperti BNI dan BTN. Mereka tak sekadar hadir memberi ucapan, tapi ikut menanam—secara harfiah—komitmen pada lingkungan.
Di mata pengelola Taman Kehati, langkah ini punya makna lebih dari sekadar seremoni. Syah Maula, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, menilai inisiatif ini sebagai contoh konkret perayaan yang berjejak.
“Kegiatan SEI Hijaukan Bumi ini menjadi langkah kecil yang kita berikan untuk membuat bumi lebih baik. Semoga SEI terus menjadi bagian dari kegiatan yang peduli terhadap lingkungan,” katanya.
Pada pelaksanaan tahun sebelumnya, SEI bahkan berhasil menghimpun 1.870 bibit dari berbagai jenis tanaman produktif dan konservasi. Angkanya memang fluktuatif, tapi semangatnya tetap sama: menukar simbol sesaat dengan manfaat jangka panjang.
Hari jadi perusahaan, dalam skema ini, tak lagi berhenti pada ucapan selamat. Ia menjelma menjadi ajakan—bahwa merayakan keberlanjutan bisa dimulai dari keputusan kecil, seperti menanam pohon, alih-alih memajang bunga.
Karena pada akhirnya, seperti pesan yang diusung kegiatan ini: kita jaga alam, agar alam menjaga kita.***






