Jakarta, BandungOke — Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 kembali menguji ketahanan mobilitas perkotaan.
Di tengah prediksi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi hujan berintensitas tinggi dinilai akan memperparah kepadatan lalu lintas menuju stasiun-stasiun utama, terutama di kota besar dengan volume perjalanan tinggi.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menilai faktor waktu tempuh menuju stasiun kini menjadi variabel krusial dalam perjalanan pelanggan.
Hujan, genangan, hingga perlambatan arus kendaraan berisiko membuat penumpang tertinggal kereta, meski telah memiliki tiket dan jadwal keberangkatan yang jelas.
Selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, hingga Senin pagi, 22 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, penjualan tiket kereta api jarak jauh dan lokal telah menembus 2.447.504 tiket dari total 3.506.104 tempat duduk yang disediakan.
Angka ini mencerminkan lonjakan mobilitas publik sekaligus tekanan pada akses jalan menuju simpul transportasi.
Dari total penjualan tersebut, tiket kereta api jarak jauh terjual 2.161.961 tiket atau 78,3 persen dari kapasitas, sementara kereta api lokal terjual 285.543 tiket atau 38,3 persen.
Tingginya okupansi berdampak langsung pada kepadatan di sekitar stasiun, khususnya pada jam-jam keberangkatan favorit.
Data KAI mencatat, hingga 22 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, Stasiun Pasar Senen menjadi stasiun dengan volume keberangkatan tertinggi, melayani 214.737 pelanggan, disusul Stasiun Yogyakarta 147.092 pelanggan, dan Stasiun Gambir 144.251 pelanggan.
Stasiun Lempuyangan, Surabaya Pasar Turi, Bandung, Surabaya Gubeng, Semarang Tawang, Bekasi, dan Purwokerto juga mengalami lonjakan pergerakan sejak awal periode Nataru.
Tren harian menunjukkan peningkatan konsisten. Pada 18 Desember tercatat 157.301 pelanggan, naik menjadi 202.369 pelanggan pada 19 Desember, 209.925 pelanggan pada 20 Desember, dan melonjak ke 223.588 pelanggan pada 21 Desember.
Angka ini diproyeksikan terus bertambah hingga puncak arus liburan.
Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba menekankan pentingnya manajemen waktu perjalanan menuju stasiun, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Kami mengimbau pelanggan untuk datang lebih awal ke stasiun dan tidak mepet dengan jadwal keberangkatan. Antisipasi kepadatan jalan akibat hujan penting dilakukan agar pelanggan terhindar dari risiko tertinggal kereta dan dapat memulai perjalanan dengan tenang,” ujar Anne.
Sebagai bagian dari mitigasi risiko cuaca, KAI juga menyediakan fasilitas pengering payung di sejumlah stasiun besar guna menjaga area publik tetap aman dan tidak licin. Langkah ini diharapkan mendukung kelancaran arus penumpang di tengah intensitas hujan yang meningkat.
Dengan kesiapan operasional dan fasilitas pendukung tersebut, KAI berharap mobilitas masyarakat selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 tetap berjalan aman dan tertib—dimulai dari keputusan sederhana namun krusial: berangkat lebih awal dari rumah agar tiba tepat waktu di stasiun.***






