Bandung, BandungOke — Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat menempatkan keamanan pasokan listrik sebagai prioritas utama.
Dengan pendekatan kesiapsiagaan berbasis posko dan respons cepat, PLN menyiapkan lapis pengamanan sistem kelistrikan agar aktivitas ibadah, perjalanan, dan wisata akhir tahun berjalan tanpa gangguan.
Sebanyak 4.993 personel disiagakan selama periode siaga Nataru. Formasi tersebut terdiri atas 528 pegawai PLN dan 4.337 tenaga alih daya yang bertugas 24 jam di titik-titik strategis Jawa Barat.
Mereka tersebar di 157 lokasi tempat ibadah, 205 instansi pemerintahan dan objek vital, 67 lokasi transportasi, 114 kawasan wisata, serta 27 rest area — area dengan potensi lonjakan aktivitas masyarakat.
Kesiapan lapangan diperkuat dengan armada dan peralatan pendukung. PLN UID Jawa Barat menyiapkan 112 genset, 124 Unit Gardu Bergerak (UGB), 10 Unit Kabel Bergerak (UKB), 32 UPS, 23 crane, 437 mobil operasional, serta 247 sepeda motor untuk mempercepat mobilitas penanganan di lokasi gangguan.
Di tingkat koordinasi, PLN mengoperasikan 289 posko siaga yang tersebar di seluruh wilayah kerja. Posko ini berfungsi sebagai pusat pemantauan beban, pengamanan jaringan, dan komando respons insiden, terutama pada malam Natal dan pergantian tahun.
Dari sisi sistem, kondisi pasokan listrik Jawa Barat dilaporkan dalam kondisi relatif aman. Daya mampu pasok mencapai 16.106 MW. Pada 25 Desember 2025, beban puncak diproyeksikan 6.621 MW dengan cadangan 9.485 MW. Sementara pada 1 Januari 2026, beban puncak diperkirakan 7.829 MW dengan cadangan 8.277 MW — menunjukkan ruang pengaman yang cukup untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik.
Komitmen pengamanan layanan ini diposisikan sebagai bagian dari strategi keberlanjutan pasokan energi pada momentum publik akhir tahun. PLN juga mendorong masyarakat menggunakan PLN Mobile untuk memperoleh informasi layanan, menyampaikan pengaduan, serta mengakses kebutuhan kelistrikan secara cepat selama periode libur.
Jika Anda ingin versi lebih ekonomi kebijakan energi atau difokuskan ke isu keandalan infrastruktur, saya bisa menyesuaikan kembali tone dan sudut pandangnya.***






