Bandung, BandungOke – Perum Bulog Jawa Barat memastikan harga dan pasokan pangan di sejumlah pasar tradisional masih dalam kondisi stabil dan terkendali menjelang pergantian tahun.
Kepastian ini disampaikan Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Barat, Nurman Susilo, usai melakukan pemantauan langsung ke Pasar Astanaanyar, Pasar Kosambi, dan Jogja Sunda, Rabu (31/12/2025).
Pemantauan dilakukan bersama Dinas Perdagangan, DKPP, BPS, Satgas Pangan, serta unsur TNI. Dari hasil pantauan, mayoritas komoditas tercatat stabil, kecuali cabai yang mengalami kenaikan di beberapa titik.
“Harga relatif stabil, pasokan pun stabil. Hanya satu dua komoditas yang naik, terutama cabai. Sementara beras, telur, dan daging masih relatif stabil,” ujar Nurman.
Stok Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah
Bulog Jawa Barat saat ini mencatat stok beras mencapai 525 ribu ton, terbesar sepanjang sejarah. “Kalau ditanya cukup sampai kapan, stok beras aman hingga bulan Juni–Juli 2026. Februari nanti pengadaan kembali berjalan,”
kata Nurman.
Tahun ini, Bulog Jabar mencatat pengadaan 550 ribu ton atau 102 persen dari target. Tahun depan, Bulog menargetkan pengadaan hingga 800 ribu ton dengan pendampingan TNI untuk percepatan serap gabah.
Sebagai antisipasi lonjakan pasokan, Bulog juga menyiapkan tambahan gudang berkapasitas 200 ribu ton, termasuk enam titik gudang baru di kawasan Pantura — Cirebon, Karawang, dan Indramayu.
Untuk wilayah Priangan Timur dan Bogor–Sukabumi–Cianjur, Bulog masih memanfaatkan gudang sewa.
Pasokan Pangan Diperkirakan Stabil Dua Pekan ke Depan
Menurut Nurman, faktor cuaca masih berpengaruh terhadap kelancaran distribusi pangan. Namun untuk jangka pendek, pasokan dipastikan aman.
“Dengan kondisi cuaca saat ini, paling tidak dua minggu ke depan harga dan pasokan masih stabil. Kami pantau sumber pasokan, masa tanam, hingga distribusinya,” ujarnya.
Bulog juga memastikan minyak goreng penugasan mulai masuk ke pasar pada Januari, sebagai bagian dari pengendalian harga menjelang Ramadan.

Imbauan untuk Masyarakat: Tidak Perlu Panic Buying
Nurman menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu kelangkaan.
“Untuk warga Jawa Barat, khususnya Bandung, jangan khawatir. Harga stabil, pasokan stabil. Kami rutin turun ke pasar bersama dinas dan Satgas Pangan,”
ujarnya.
Jawa Barat Masih Surplus Komoditas Strategis
Kepala DKPP Jawa Barat, Linda Al Amin, menuturkan untuk neraca pangan 12 komoditas strategis masih mencatat surplus, termasuk beras, telur, dan sejumlah komoditas hortikultura.
“Ketersediaan masih lebih besar dibanding kebutuhan. Fluktuasi harga lebih dipengaruhi besar–kecilnya surplus. Selama surplus terjaga, harga relatif stabil,” ujarnya.
Beberapa wilayah memang mencatat kenaikan harga cabai rawit merah dan cabai hijau, terutama pasokan dari Garut. Namun pemerintah memastikan tidak terdapat gangguan distribusi secara signifikan.
Untuk komoditas telur, Jawa Barat bahkan masih mencatat surplus dan mengekspor ke sejumlah daerah lain, meski ke depan produksi di luar Jawa mulai diperkuat agar pasokan lebih seimbang.
Langkah Antisipasi Menuju Ramadan dan Lebaran
Pemprov Jabar bersama Bulog menyiapkan ;
– pemantauan pasokan dan masa panen di sentra produksi
– penguatan distribusi antarwilayah
– operasi pasar bila diperlukan
– optimalisasi gudang penyangga di Pantura
– suplai minyak goreng penugasan
Kebijakan tersebut ditujukan agar harga tetap terkendali dan masyarakat terhindar dari panic buying, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran.
“Kami jaga agar surplus tetap stabil bahkan bisa menopang daerah lain. Harapannya harga tetap terkendali, tidak naik,” pungkas Lia.***
Editor : Deny Surya






