BANDUNG OKE – Pada masa libur tahun baru kemarin berdasarkan data volume pengguna Commuter Line di wilayah 2 Bandung terdapat tren peningkatan.
Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan dari data rata-rata volume pengguna pada hari libur Tahun Baru kemarin sebanyak 65.357 orang, atau lebih besar 8 persen dibanding rata-rata volume libur Natal dan cuti bersama yaitu sebanyak 60.612 orang.
“Angka tersebut juga lebih besar 26 persen jika dibanding dengan rata-rata volume pada hari libur akhir pekan atau sebanyak 51.987 orang,” kata Anne kepada wartawan di Statsiun Bandung, Kamis 4 Januari 2024.
Anne menuturkan, hingga hari ke 13 pelaksanaan masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024 (21 Desember 2023 – 2 Januari 2024) total pengguna Commuter line sebanyak 757.643 orang, dengan volume tertinggi pada keberangkatan Commuter Line Bandung Raya sebanyak 438.869 orang dan Commuter Line Walahar sebanyak 171.684 orang.
“Puncak volume pengguna Commuter Line Wilayah 2 Bandung selama masa Nataru terjadi pada Senin, 1 Januari 2024 diangka 71.874 orang,” kata Anne.
Berdasarkan akumulasi data pengguna di sepanjang tahun 2023 ini, terangnya, KAI Commuter Wilayah 2 Bandung telah meyalani pengguna dengan total diangka 14.720.252 orang dengan rata-rata pengguna pada hari kerja 35.532 orang dan akhir pekan 49.511. orang.
“Pelayanan operasional Commuter Line di Wilayah 2 Bandung juga telah terintegrasi dengan perjalanan Commuter Line Jabodetabek seperti Stasiun Cikarang, KA Jarak Jauh seperti Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong, maupun KA Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Padalarang,” katanya.
Penyesuaian Perjalanan Commuter Line Wilayah 2 Bandung Per 1 Januari dan Pengaktifan Peron Tinggi di 4 Stasiun
Pada tahun 2024 ini, KAI Commuter bersama PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung terus meningkatkan layanan perjalanan kereta api khususnya perjalanan Commuter Line Lokal di wilayah 2 Bandung.
“Mulai 1 Januari 2024 ini dilakukan penyesuaian pada 25 perjalanan kereta api Commuter Line di wilayah Bandung dan sekitarnya,” ujarnya.
Penyesuaian yang dilakukan, kata Anne adalah 21 perjalanan Commuter Line Bandung Raya relasi Padalarang – Cicalengka PP dan 4 perjalanan Commuter Line Garut relasi Purwakarta – Garut PP dengan menyesuaikan jadwal keberangkatan dan kedatangan rata-rata 5 – 10 serta dilakukan penyesuaian pola operasi perjalanan keretanya.
“Harapannya dengan penyesuaian ini pelayanan operasional perjalanan Commuter Line Bandung Raya dan Commuter Line Garut semakin andal,” katanya.
Untuk meningkatkan layanan naik dan turun pengguna. KAI Commuter, KAI Daop 2 Bandung dan BPT Kelas 1 Bandung melakukan pembangunan peron di 4 Stasiun diantaranya Stasiun Cimindi, Stasiun Ciroyom, Stasiun Cimahi dan Stasiun Gadobangkong.
Peron di stasiun-stasiun tersebut ditinggikan sehingga sejajar dengan kereta dengan tujuan keselamatan dan kenyamanan bagi para pengguna pada saat naik dan turun kereta.
Stasiun Cimindi yang sebelumnya di pengguna naik dan turun dengan peron rendah atau peron tengah saat ini sudah menggunakan peron tinggi, begitu pula dengan Stasiun Cimahi dan Stasiun Ciroyom yang mana pengguna juga terbiasa naik dan turun dengan bancik dikerenakan peron rendah dan berada ditengah-tengah sudah menggunakan peron tinggi.
Untuk stasiun Gadobangkong pun sama yang sebelumnya peron rendah dan menggunakan bancik turun dan naik, saat ini sudah menjadi peron tinggi dan masih dalam taraf pembangunan stasiun menjadi lebih baik dari segi layanan, fasilitas dan keselamatan pengguna ketika berada di stasiun.
KAI Commuter mengimbau kepada pengguna yang turun di stasiun-stasiun tersebut untuk turun di peron tinggi yang sejajar dengan kereta atau peron sisi kanan/kiri dari dan menuju Bandung, tidak turun kereta yang tidak memiliki peron karena membahayakan keselamatan.
“Jadilah pengguna yang tertib dan selalu ikuti arahan petugas baik di dalam commuter line atau di stasiun,” pungkasnya.***
Editor:
Denny Surya
Discussion about this post