BandungOke – Sore itu, suasana di Jalan Pajajaran No. 80E berbeda dari biasanya. Sebuah halaman kecil dipenuhi tawa renyah, pelukan hangat, dan perbincangan yang terasa seperti potongan masa lalu yang dihidupkan kembali.
Tidak ada panggung megah atau sorotan kamera. Tapi ada rasa kehangatan, kebersamaan, dan penghormatan.
Inilah halal bihalal kawan-kawan Republic of Entertainment.
Sejumlah pesohor seperti Joe P Projec, Doel Sumbang, Matdon hingga Mas Wiwied C59 hadir, membaur dan bercerita pengalamannya saat bersentuhan dalam suatu event bersama Wawan Juanda.
Di balik suasana sederhana itu, terselip satu nama besar yang menjadi alasan semua berkumpul Wawan Juanda. Satu persatu, mereka datang membawa cerita. Ada yang pernah bermain musik bersamanya, ada yang menjadi sukses karena dorongan darinya, dan ada yang hanya mengenalnya sebentar, tapi cukup untuk mengubah jalan hidup.
Sulhan Syafei, sahabat dan rekan kerja Wawan Juanda, adalah salah satu yang datang lebih awal. Ia tak hanya datang untuk bersalaman, tapi juga membawa kenangan. “Wawan itu bukan tipe yang banyak bicara. Tapi sekali bicara, orang bisa semangat seminggu,” katanya sambil tersenyum. “Dia itu inspirasi hidup.” kata Aan – Panggilan Akrab Sulhan Syafe’i. Kamis (15/5/2025)
Ada juga seniman Harpa, Sisca Guzheng yang juga hadir dan mengenang Wawan Juanda sebagai sosok yang tak pernah setengah-setengah. “Total banget,” katanya. “Dia bikin konsep acara, dia juga turun. Itu yang bikin orang segan.” katanya.
Halal bihalal ini awalnya hanyalah obrolan ringan di grup WhatsApp. Lalu berubah jadi pertemuan, dan akhirnya menjadi perayaan. “Bukan sekadar mengenang kepergian, tapi merayakan kehidupan—dan jejak yang ditinggalkan oleh seorang Wawan Juanda,” kata Aan.
Di sebuah sudut, terdengar musik mengalun pelan. Beberapa peserta duduk melingkar, bercerita tentang masa lalu. Tentang Wawan yang mencarikan panggung pertama mereka. Tentang Wawan yang meminjamkan kamera, studio, atau bahkan sekadar semangat.
Acara ditutup dengan doa bersama. Tak ada linangan air mata, hanya senyum dan harapan: semoga semangat “Stronger Together” tetap tumbuh di hati mereka.
Dan meski Wawan Juanda telah tiada, satu hal jadi nyata: ia masih hidup. Di tawa sahabat-sahabatnya. Di karya yang dilahirkan. Di momen-momen kecil yang terus mengikat satu sama lain.






