close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Gas LPG 3 Kg Makin Mahal, Rakyat Kian Tercekik: Kemana Negara?

by Denny Surya
17 Juni 2025 - 09:07
Ironi Tanah Subur, Air Tak Mengalir: Warga Cikawari Butuh 4 Km Selang untuk Hidup

BANDUNG, BandungOke.com – Di sebuah gang sempit di bilangan Bandung Timur, Mak Enti (62) duduk di beranda rumah yang mulai lapuk dimakan usia.

Wajahnya letih, matanya mengarah pada dapur kecil di belakang yang kini tak lagi sering mengepul. Gas 3 kilogram yang biasa ia beli Rp20.000 kini harus ditebus dengan harga Rp25.000 itupun kalau tersedia.

RelatedPosts

Becak Listrik dari KAI Dorong Yogyakarta Menuju Kota Bebas Karbon

Pelayanan Sepenuh Hati Petugas KCI di Stasiun Cimekar

Menjajal Laut Buru Bertemu Paus dan Lumba-lumba, Sirkumnavigasi Epik Pulau Buru

“Beberapa hari lalu sempat hilang. Kemarin ada, tapi sudah naik. Saya cuma bisa pasrah,” ujarnya, lirih. Bantuan sosial dari pemerintah memang rutin datang, tapi tidak cukup untuk melawan laju harga kebutuhan pokok yang terus merangkak, diam-diam namun pasti.

Di tengah keterbatasan, Mak Enti bukan satu-satunya. Di sisi kota lain, Yatmo (43), perantau dari Jawa Tengah yang membuka warung pecel lele, juga mengeluhkan hal serupa. “Gas rumah tangga sekarang mahal, 23 ribu. Kalau buat usaha, saya sudah pakai yang non-subsidi, tapi tetap saja berat,” keluhnya.

Gas melon bersubsidi seharusnya menjadi pelindung bagi kelompok miskin. Namun kini justru menjadi komoditas langka dan mahal.

Dalam banyak kasus, justru mereka yang tidak berhak yang bisa mendapatkannya dengan mudah dan dalam jumlah besar.
Masalahnya bukan hanya soal harga.

Ini tentang ketimpangan yang makin tajam, tentang negara yang abai pada detail paling dasar: api di dapur rakyatnya.

Kenaikan harga gas 3 kilogram ini bukanlah kejutan pertama. Tapi diamnya pemerintah, lemahnya pengawasan distribusi, dan ketidaktegasan kebijakan membuat situasi ini seperti bom waktu sosial.

Rakyat di lapisan bawah tak lagi sekadar menghadapi kesulitan ekonomi, tapi juga kehilangan rasa percaya. Ketika suara-suara kecil seperti Mak Enti tak terdengar, dan keluhan seperti Yatmo hanya mampir di pinggir berita, maka krisis itu bukan lagi sekadar soal dapur.

Itu sudah menyentuh inti: tentang siapa yang sungguh dilindungi negara ini.***

Tags: bantuan pangan pemerintahLPG 3 Kgnaik
Share223Tweet139Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

20 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

2 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

2 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam