BANDUNG, BandungOke – Di balik hingar-bingar industri strategis penerbangan, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tetap menjejakkan kakinya di tengah warga.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan pelat merah ini rutin menggelar layanan pemeriksaan kesehatan gratis—bukti bahwa kebermanfaatan sosial tidak bisa ditunda demi pencapaian bisnis semata.
Kegiatan yang digelar di Posbindu RW 03, Kelurahan Cijagra, Bandung, pada Rabu (10/7), merupakan agenda triwulan yang secara konsisten menyasar kelompok lanjut usia (lansia).
Sekitar 70 orang lansia mengikuti pemeriksaan menyeluruh, mulai dari tekanan darah, kadar gula, kolesterol, hingga asam urat. Pemeriksaan dilakukan langsung oleh tim medis Poliklinik PTDI, dilengkapi sesi konsultasi pribadi dengan dokter.
“Ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam menjalin relasi yang berkelanjutan dengan masyarakat sekitar. PTDI ingin tumbuh bersama lingkungan, tidak hanya dari aspek ekonomi, tapi juga dari sisi sosial dan kesehatan,” ujar Kerry Apriawan, Manager TJSL PTDI. Kamis (10/7/2025)
Intervensi Dini untuk Risiko Kronis
Bukan tanpa alasan program ini terus dilanjutkan. Survei internal Posbindu RW 03 menunjukkan tingginya prevalensi hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan asam urat di kalangan lansia.
Dengan kehadiran program ini, PTDI tidak sekadar hadir sebagai entitas industri, tetapi juga aktor sosial yang peka terhadap kebutuhan sekitar.
Warga pun menyambut baik inisiatif ini. Ibu Yuli (55), salah satu peserta, mengaku terbantu. “Kami para orang tua jadi lebih mudah periksa kesehatan. Tak perlu jauh-jauh ke rumah sakit. Semoga PTDI tetap peduli pada warga seperti ini,” ujarnya.
Industri yang Tidak Lupa Tanah Tumbuhnya
Langkah PTDI ini menjadi cerminan bagaimana perusahaan bisa membangun harmoni antara lini produksi dan kehidupan warga.
Di saat banyak BUMN sibuk mengejar target ekspansi dan modernisasi, PTDI memilih tetap “menyapa” mereka yang tinggal di sekeliling pagar pabriknya.
Semangat keberlanjutan menjadi benang merah program TJSL PTDI, bukan sebatas CSR kosmetik, melainkan program berulang yang menyentuh kebutuhan riil warga.
Seperti dikatakan Kerry, keberadaan PTDI harus menjadi sumber kemerdekaan sosial, bukan sekadar ekonomi. “Kami ingin rakyat merasa merdeka, termasuk dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah sejak dini,” tegasnya.
Dengan konsistensi program ini, PTDI membuktikan bahwa inovasi di bidang dirgantara tak perlu menjauh dari bumi, karena di sanalah manusia hidup dan harapan dibangun bersama.***






