Bandung, BandungOke.com — Di balik dinginnya es Pegunungan Karakoram, enam pemanjat Indonesia menyiapkan diri untuk sebuah lompatan sejarah, memanjat tebing paling berbahaya di dunia, Trango Tower, sambil membawa Merah Putih ke puncak.
Bukan sekadar ekspedisi, ini adalah misi simbolik yang menyatukan ketangguhan, nasionalisme, dan mimpi panjang dunia panjat tebing Indonesia.
Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) bukan nama baru di dunia panjat vertikal. Tapi kali ini, mereka memutuskan menempuh jalur ekstrem yang hanya pernah ditaklukkan segelintir atlet Eropa.
Eternal Flame, adalah rute mematikan setinggi 1.100 meter secara vertikal di Nameless Tower, bagian dari kompleks Trango Tower di ketinggian 6.286 mdpl.
Cuaca ekstrem, oksigen tipis, dan medan gletser siap menjadi lawan tanpa kompromi.
Dari Bandung ke Baltistan, Menggapai Batas Langit
Pada 13 Juli 2025, tim IBEX berangkat menuju Pakistan. Mereka akan memulai pendakian dari lembah Baltoro, lalu bergerak menuju basecamp di bawah Trango Tower pada 17–19 Juli.
Pemanjatan ekstrem akan dimulai 25 Juli hingga 10 Agustus. Target mereka jelas, mengibarkan Merah Putih tepat pada 17 Agustus 2025, memperingati HUT RI ke-80 di ketinggian yang belum pernah dicapai tim Asia manapun lewat jalur Eternal Flame.
“Ini bukan hanya soal panjat tebing. Ini soal bagaimana Indonesia hadir di titik paling sulit dunia.” tegas Freden Sembiring, ketua IBEX sekaligus pemimpin ekspedisi dikutip Rabu (16/7/2025)
Freden menyebutkan, selama dua tahun terakhir, tim IBEX menjalani pelatihan fisik dan mental intensif. Setiap anggota dibekali kemampuan vertical rescue dan evakuasi ekstrem. Dalam kondisi darurat, siapa pun harus siap jadi pemimpin.
“Tak ada ruang panik di atas lima ribu meter,” ujarnya.
EIGER Dari Toko ke Tebing Dunia
Di balik keberangkatan IBEX, berdiri pula dukungan kuat dari EIGER Adventure, brand outdoor legendaris Indonesia yang punya sejarah panjang dalam dunia pendakian dan ekspedisi.
“Ekspedisi ini bukan cuma tentang olahraga ekstrem. Ini adalah penghormatan terhadap sejarah panjang panjat tebing Indonesia, dan bentuk cinta pada negeri,” ujar Mario Pratama, Chief Operating Officer EIGER Adventure.
EIGER tak hanya menyuplai perlengkapan teknis, tetapi juga mendampingi IBEX sejak awal persiapan. Dukungan ini merupakan bagian dari misi besar mereka menjadikan Indonesia tak hanya sebagai konsumen alat petualangan, tapi juga pelaku sejarah dalam dunia ekspedisi global.

Antara Bebatuan dan Bendera
Tak banyak negara yang bisa menancapkan benderanya di puncak Eternal Flame. Trango Tower dikenal sebagai salah satu medan vertikal paling mematikan.
Tak hanya karena tingginya, tapi karena ketidakpastiannya: salju, hujan es, pencairan gletser, dan longsoran batu adalah tantangan harian.
Namun bagi IBEX, semua itu bukan rintangan, tapi panggilan.
“Kami tidak hanya mendaki batu, kami sedang membangun jalan baru bagi Indonesia di medan dunia,” kata Freden. “Trango Tower bukan tujuan akhir. Ini baru permulaan.”
Jika ekspedisi ini berhasil, Merah Putih akan menjadi bendera Asia pertama yang berkibar di jalur legendaris Eternal Flame. Sebuah pencapaian simbolik yang akan menempatkan Indonesia dalam peta panjat tebing dunia.***