Jakarta, BandungOke – Suasana di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon berubah hangat ketika Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, tiba pada Kamis (30/10).
Ia datang menemui salah satu penumpang KA Purwojaya (58F), Norman Yudha Gunarsa, yang terdampak insiden anjlogan di Stasiun Kedunggedeh pada 25 Oktober lalu. Kunjungan itu kian personal karena bertepatan dengan ulang tahun Norman.
Kedatangan Bobby merupakan bagian dari Program Visit Retensi, salah satu upaya KAI untuk menyampaikan permohonan maaf langsung kepada pelanggan, memastikan kondisi pascakejadian, serta memperkuat hubungan dengan pengguna jasa.
“Peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi kami. KAI terus meningkatkan sistem keamanan untuk memastikan perjalanan kereta tetap aman, nyaman, dan selamat,” ujar Bobby.
Dalam kesempatan tersebut, KAI menyerahkan voucher tiket kelas eksekutif dan merchandise sebagai apresiasi atas kepercayaan pelanggan.
Di antara 232 penumpang Purwojaya, sebanyak 27 orang di kereta eksekutif 7 dan 8 menjadi prioritas visitasi. Salah satunya ditemui langsung oleh Dirut KAI.
Sementara penumpang lainnya dikunjungi Tim Customer Care KAI. Adapun penumpang eksekutif 1–6 akan menerima voucher kompensasi yang dikirim ke alamat masing-masing.
Norman, yang bertugas sebagai Asisten Penyelia Perkasaan di Unit PUR BI Cirebon, menyambut baik perhatian tersebut.
“Ini bentuk empati yang luar biasa. Semoga perjalanan kereta api di Indonesia semakin aman dan maju,” tuturnya.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa program retensi merupakan wujud komitmen perusahaan untuk menjaga kedekatan dengan pelanggan, terutama mereka yang terdampak kendala perjalanan.
“KAI tidak hanya berorientasi pada layanan transportasi, tetapi juga hubungan kemanusiaan. Kami ingin pelanggan merasa ditemani,” kata Anne.***






