close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Kereta Petani–Pedagang, Eksperimen Ekonomi Baru dari Atas Roda Baja di Banten

by admin
2 Desember 2025 - 17:30
Kereta Petani–Pedagang, Eksperimen Ekonomi Baru dari Atas Roda Baja di Banten

Banten, BandungOke — Ada yang berbeda di lintasan Commuter Line Merak sejak 1 Desember. Deretan kursi yang lebih lapang, ruang bagasi yang tak lazim untuk kelas komuter, dan tumpukan keranjang sayur serta kemasan olahan makanan yang tertata rapi.

Kereta Petani dan Pedagang, layanan baru KAI Group hasil kerja teknis Balai Yasa Surabaya Gubeng, resmi menarik garis demarkasi: bahwa jalur rel bisa kembali menjadi urat nadi ekonomi rakyat, bukan sekadar transportasi harian pekerja.

RelatedPosts

KA Lodaya Jadi Primadona Wisata Bandung–Solo, Terhubung dengan Whoosh dan Feeder

Penjualan Tiket Kereta Nataru Tembus 91,5 Persen, Sinyal Ekonomi Libur Akhir Tahun Menguat

AHY Tinjau Angkutan Nataru di Gambir, Kereta Api Jadi Tulang Punggung Mobilitas Masyarakat

Peluncuran ini bukan sekadar inovasi transportasi. Ia adalah eksperimen negara untuk mengembalikan fungsi sosial rel—fungsi yang dulu pernah menjadi jantung distribusi hasil bumi, tapi lama hilang di bawah bayang-bayang mobilitas pekerja urban.

Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, menyebut layanan ini sebagai refleksi kemampuan perkeretaapian nasional menjawab kebutuhan ekonomi lokal.

“Kereta ini dirancang oleh tenaga ahli kami di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Setiap detail disiapkan agar perjalanan aman, nyaman, dan tetap tertata, sehingga petani dan pedagang dapat memasarkan produk dengan lebih mudah,” ujar Anne. Selasa (2/12/2025)

Tarif Rp3.000 untuk petani dan pedagang—harga yang nyaris simbolis—muncul berkat skema Public Service Obligation (PSO) DJKA Kemenhub. Di balik tarif murah itu, terbentang strategi pemerintah untuk mendekatkan pasar, memotong biaya logistik mikro, dan menggeser distribusi barang berskala kecil agar lebih efisien.

Kereta yang disiapkan KAI memiliki 73 kursi dan area bagasi yang diatur ulang agar muat dua koli barang berukuran 100 x 40 x 30 cm per pengguna. Layanan ini dirangkaikan ke 14 perjalanan Commuter Line Merak per hari, melintasi 11 stasiun dari Rangkasbitung hingga Merak. Syaratnya sederhana: pemilik usaha perlu mendaftarkan Kartu Petani dan Pedagang agar dapat membeli tiket H-7 atau boarding lebih awal.

Di lapangan, sistemnya berjalan seperti logistik kecil yang terorganisir. Penumpang membawa sayuran pagi, keripik, makanan olahan, hingga kerajinan. Pada hari pertama operasi, 95 pengguna tercatat memanfaatkan layanan baru ini dari total 12.391 penumpang Commuter Line Merak.

Kereta ini bukan sekadar alat angkut. Ia adalah negosiasi ulang ruang ekonomi di jalur rel: bagaimana petani kecil bisa menembus pasar Serang, Cilegon, hingga Merak tanpa ongkos angkutan darat yang bengkak.

Bagi Anne, desain Balai Yasa Surabaya Gubeng menjadi titik penting: kuat secara teknis, fungsional secara sosial.

“Layanan ini membantu kelancaran aktivitas perdagangan harian masyarakat, khususnya petani dan pedagang kecil yang mengandalkan transportasi berbasis rel. KAI akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menghadirkan layanan yang memberi manfaat sosial dan ekonomi,” tutup Anne.

Terlihat jelas bahwa Kereta Petani dan Pedagang bukan sekadar program baru, tetapi langkah untuk mengembalikan rel sebagai koridor ekonomi rakyat.

Jika eksperimen ini berhasil di Merak, bukan tidak mungkin jalur–jalur komuter lain menyusul, menghadirkan ekosistem ekonomi mikro yang bergerak di atas roda baja.***

Tags: bantencommuter line merakekonomi rakyatkaikereta apikereta petani pedagangps0 kemenhubtransportasi publik
Share225Tweet141Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

16 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam