Bandung, BandungOke – Ketegangan sempat terjadi di Kebun Binatang Bandung, Selasa (14/10/2025). Sekitar pukul 11.00 WIB, tim dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bandung datang ke lokasi dengan membawa lembaran pagar seng.
Rencananya, pagar itu akan dipasang di pintu masuk utama Bandung Zoo.
Namun, suasana lapangan berubah panas saat karyawan Kebun Binatang Bandung dan perwakilan Aliansi Bandung Melawan (ABM) langsung pasang badan untuk mencegah rencana tersebut.
Selain itu, Tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dari Aliansi Bandung Melawan (ABM) yang bergerak cepat datang ke lokasi dan sempat beradu argumentasi dengan petugas BKAD. Perdebatan berlangsung cukup sengit di bawah terik matahari.
Setelah situasi meruncing, pagar seng yang semula siap dipasang akhirnya dibongkar kembali. Mobil dinas Pemkot Bandung yang sebelumnya membawa material itu memilih mundur, membawa kembali tumpukan seng keluar area kebun binatang Bandung.
“Inilah yang membuat kami bingung. Kemarin kami sudah melakukan aksi turun ke jalan dan diterima oleh BKAD. Mereka bahkan berjanji dalam dua hari akan memberi jawaban. Tapi tiba-tiba hari ini muncul rencana pemasangan seng. Wajar kalau kami tersinggung,” ujar Oji N Somantri, Perwakilan Aliansi Bandung Melawan (ABM) kepada wartawan.
Menurut Oji, sikap BKAD yang datang tanpa kejelasan dianggap sebagai bentuk pelanggaran komitmen moral dan administratif.
“Belum kering lidah BKAD yang berjanji memberi solusi, mereka malah datang dengan seng. Ini jelas tindakan yang tidak pantas,” tegasnya.
Oji juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama aliansi tetap berjaga di lokasi.
“Kami piket sejak tadi malam. Ini tanggung jawab kami. Kami akan terus bertahan sampai ada titik terang dari BKAD sesuai janji mereka dua hari lalu,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa ABM pada Senin (13/10), Koordinator Aksi, Apipudin, menyebut langkah BKAD sebagai tindakan yang mencederai rasa keadilan.
“Aksi ini adalah peringatan pertama bagi Wali Kota Bandung untuk bersikap adil. Kami hanya ingin kebun binatang ini dikembalikan ke pengelola yang sah, yaitu keluarga Brata Kusuma, bukan pihak lain,” ucap Apipudin.
Apipudin menegaskan, Aliansi Indonesia Melawan akan kembali turun ke jalan jika peringatan ini diabaikan.
“Kalau tidak ditindaklanjuti, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar. Kami ingin berpikir positif bahwa Wali Kota akan merespon dengan bijak,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak BKAD atau Pemerintah Kota Bandung terkait insiden di lapangan tersebut.***
Editor : Deny Surya