BandungOke – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) luncurkan Kartu Disabilitas untuk kaum difabel yang akan mengakses layanan transportasi khususnya commuter line.
“Kartu disabilitas ini hadir dari hasil kajian dan masukan dari komunitas disabilitas, Komnas, serta berbagai pihak terkait di 2023 lalu. Prosesnya panjang karena kami ingin memastikan bahwa layanan ini nantinya bisa diterima dengan baik oleh penyandang disabilitas dan tidak menimbulkan ketersinggungan,” kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto saat peluncuran kartu khusus disabilitas di Stasiun Bandung, Jumat (7/3/2025).
Asdo Artriviyanto mengatakan, peluncuran kartu khusus disabilitas ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan layanan prioritas kepada pelanggan difabel serta mewujudkan transportasi publik yang inklusif.
“Hadirnya kartu ini akan sekaligus akan menjadi data atau catatan kami, ada berapa banyak teman-teman disabilitas yang menggunakan kereta commuter,” katanya.
Hadirnya kartu disabilitas ini akan memudahkan kami untuk mengidentifikasi pengguna berkebutuhan khusus oleh petugas. “terutama bagi penyandang disabilitas yang tidak memiliki tanda-tanda fisik yang terlihat, seperti tuna rungu atau tuna wicara,” tegas Asdo.
Dalam kesempatan yang sama, Public Relations Manager KAI Commuter Indonesia (KCI), Leza Arlan mengatakan bahwa setelah Jakarta, dan Yogyakarta kini kami luncurkan di kota Bandung.
“Perdana kami luncurkan kartu khusus disabilitas ini di Wilayah 1 Jakarta pada 14 Februari, dan pada 21 Februari lalu di Wilayah 6 Jogja. Dan pagi ini diluncurkan khusus bagi pelanggan disabilitas di Wilayah 2 Bandung,” kata Leza.
Setelah Bandung, imbuhnya, kartu disabilitas ini akan kami luncurkan di wilayah 8 Surabaya.
Cara Daftar
Leza mengatakan bagi yang ingin mendapatkan kartu tersebut harus melakukan pendaftaran melalui barcode yang disosialisasikan di media sosial KAI Commuter. Selain itu, bisa juga bertanya kepada petugas di stasiun Bandung.
“Daftar dulu, gratis. Isi tautan yang disediakan. Kalau tidak punya ponsel, tinggal hubungi petugas kami di stasiun. Mereka sudah dilatih secara khusus untuk melayani teman-teman disabilitas,” katanya.
“Untuk Wilayah 2 Bandung sementara ini dipusatkan di Stasiun Bandung, menyusul stasiun laiinya. Intinya dengan adanya kartu ini, petugas kami bisa mengenali dan memberikan layanan prioritas sesuai kebutuhan,” pungkas Leza.***