BandungOke – Untuk memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Afrika Sub-Sahara. Sejumlah Calon Dubes RI mengunjungi PTDI.
Rombongan yang dipimpin oleh Bambang Suharto, Calon Duta Besar LBBP RI untuk Nigeria, diterima langsung Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, beserta Direksi dan Manajemen PTDI di Ruang Rapat Paripurna Lt.9 Gedung Pusat Management (GPM) PTDI.
Calon Dubes LBBP RI untuk Nigeria, Bambang Suharto, menyampaikan adapun tujuan kami ingin membangun jejaring dan mengetahui lebih dalam tentang PTDI sebagai bekal kami untuk bertugas di wilayah masing-masing.
“Kami disini berkomitmen untuk memajukan diplomasi ekonomi melalui produk-produk Indonesia di luar negeri.” kata Bambang dalam keterangan resminya, Kamis 23 Januari 2025.
Adapun untuk terobosan sinergi pemberdayaan kemitraan, Pemerintah RI melalui Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Keuangan RI – Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) juga telah mendukung PTDI dengan memberikan berbagai alternatif solusi untuk pembiayaan maupun penawaran program hibah untuk kerja sama pembangunan internasional di kawasan Afrika.
Pada kesempatan ini, calon Duta Besar LBBP RI juga berkesempatan untuk melihat langsung fasilitas produksi dan inovasi yang dilakukan oleh PTDI. Mereka berdiskusi mengenai langkah-langkah konkret untuk memperkuat penetrasi pasar PTDI di Afrika Sub-Sahara, termasuk peluang kerja sama kedepan di bidang dirgantara, termasuk Transfer of Technology (ToT) yang kemudian diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi kedua negara.
Perkuat Pasar Global
PTDI sebagai BUMN industri pertahanan memiliki peran strategis dalam mendukung kemandirian industri pertahanan nasional, serta mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia di pasar global. Hal ini sejalan dengan upaya PTDI untuk mengembangkan pasar internasional, khususnya di kawasan Afrika yang memiliki potensi besar untuk pengembangan pasar pesawat, terutama untuk pesawat sekelas CN235-220, NC212i, dan N219.
Dengan kondisi geografis yang beragam, termasuk wilayah terpencil dan sulit dijangkau, pesawat-pesawat produksi PTDI menawarkan solusi optimal untuk kebutuhan transportasi udara di wilayah tersebut, baik untuk keperluan komersial, angkutan logistik, maupun operasi kemanusiaan.
Adapun pada kesempatan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Bappenas pada September 2024 lalu, PTDI berhasil memperoleh kontrak pengadaaan 5 unit N219 dengan PT Setdco Group untuk end-user Pemerintah Demokratik Republik Kongo.
Hal ini menjadi pencapaian penting karena merupakan kontrak ekspor pertama untuk pesawat N219. Selain itu, pada kesempatan yang sama PTDI juga melakukan penandatanganan Framework Agreement (FA) dengan A.D. Trade Belgium Company selaku reseller PTDI di kawasan Afrika untuk pengadaan 2 (dua) unit pesawat CN235-220 Military Transport untuk end user Angkatan Udara Kongo dan kontrak perawatan Periodic Inspection 4-Year untuk 2 (dua) unit pesawat CN235-220 milik Angkatan Udara Senegal.
Saat ini, tercatat sebanyak 5 unit CN235 series produksi PTDI di benua Afrika, yaitu 3 unit di Senegal, 2 unit di Guinea dan 1 unit di Burkina Faso, yang kemudian menjadi potensi bagi PTDI untuk melakukan pekerjaan perawatannya, tidak terbatas pada pesawat produksi PTDI saja, tetapi juga pesawat sekelas yang beroperasi di negara lainnya di kawasan Afrika.
Di samping itu, PTDI bersama Anak Perusahaannya, dalam hal ini PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) juga berkolaborasi dalam memberikan solusi pelayanan perawatan engine pesawat.***